PENGOLAHAN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEAE L.) MENJADI TAHU SEBAGAI BAHAN BAKU SOSIS DAN ROLAD SEBAGAI PELUANG USAHA BAGI MASYARAKAT JORONG TURAWAN
Keywords:
Entrepreneur, Kacang Tanah, Tahu, Pendapatan, Produk Pangan OlahanAbstract
Tahu kacang tanah diharapkan menjadi produk pangan yang bernilai gizi baik karena kandungan gizi yang terdapat dalam kacang tanah dibutuhkan untuk menunjang kesehatan tubuh. Disamping kaya protein, kacang tanah berserat alami tinggi, dan mempunyai antioksidan yang terbukti mampu menekan pertumbuhan kanker dan mengurangi resiko penyakit jantung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Penelitian sosial untuk mengolah kacang tanah menjadi tahu dengan metoda tradisional dan dibuatkan menjadi produk pangan yang memiliki nilai jual lebih tinggi jorong Turawan, Kenagarian Tigo Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Penelitian dilakukan kepada ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan, serta kacang tanah yang digunakan merupakan hasil bumi dari wilayah tersebut. Teknik pengambilan data dengan cara monitoring rutin untuk melihat pertumbuhan entrepeneur yang mengimplementasikan pembuatan tahu dari kacang tanah dan produk olahannya. Dokumentasi, literatur-literatur, penerbitan, serta informasi-informasi tertulis baik yang berasal dari internet, yang berhubungan dengan topik penelitian untuk memperoleh data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sejumlah ibu-ibu menjadi entrepreneur yang mengolah kacang tanah menjadi tahu dan produk olahan pangan sebagai kegiatan untuk pendapatan tambahan.
References
[2] BPS. 2021. Provinsi Sumatera Barat Dalam Angka. Katalog : 1102001.13
[3] Warisno & Kres Dahana. 2010. Meraup Untung dari Olahan Kedelai. Jakarta : Agromedia Pustaka.
[4] Suprapti, M.Lies. 2005. Pembuatan Tahu. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
[5] Trisna, Victor. 2011. Pengaruh Konsentrasi Koagulan GDL (Glucono Delta Lactone) dan Suhu Awal Koagulasi terhadap Pola Elektroforesis Protein Terkoagulasi serta Korelasinya terhadap Mutu Tekstur Curd Kedelai. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
[6] Maulina, Sefti, R, Singgih Sugeng Santoso, & Samsu Wasito. 2013. Pengaruh Lama Perebusan dan Beban Berat Pengepres pada Proses Pembuatan Tahu Susu dengan Ekstrak Buah Nenas Terhadap Rendemen dan Aroma. Jurnal Ilmiah Peternakan, Purwokerto : Universitas Jenderal Sudirman.
[7] Midayanto, Dedy Nur dan Sudarminto Setyo Yuwono. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tesktur Tahu untuk Direkomendasikan sebagai syarat
Tambahan dalam Standar Nasional Indonesia. Jurnal Pangan dan Agro Industri. Vol. 2.
[8] Mayuri, S., M. 2020. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Plan Pada Produksi Hidangan Rolade Tahu Di RS. Islam Sultan Agung Semarang. Laporan Akhir. Bogor: Program Ahli Madya IPB.
[9] Purnawati, T. R., Y. Praptiningsih & Sukatiningsih. 2015. Karakteristik sensoris dan fisiokimia sosis lele dumbo (Clarias gariepinus) yang dibuat dengan variasi jenis dan konsentrasi bahan pengikat. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian. Vol. 10 No. 10.
[10] Putri, A.D. dan S. S. Yuwono. 2016 Pengaruh penambahan tepung ampas tahu dan jenis koagulan pada pembuatan tahu berserat. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 4. No.(1):321-328.
[11] Aggraeni, D. A., S. B. Widjanarko dan D.W. Ningtyas. 2014. Proporsi tepung porang (Amorphophallus muelleriBlume): tepung maizena terhadap karakteristik sosis ayam. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 2 No.3: 214-223.
[12] Herlina, Palupi W. N, A. N. B. Rusmana. 2012. Karakterisasi sosis daging ayam yang dibuat dengan penambahan tepung komposit tapioka
dan gembolo sebagai bahan pengisi. Jurnal Agrotek. Vol. 6 No. 1: 99-111.