ANALISIS DAMPAK SOSIAL EKONOMI DAN FUNGSIONAL KEBERADAAN HUTAN MANGROVE (Studi Kasus Pada Mangrove Center Tuban)
Keywords:
Abrasi, Mangrove, KonservasiAbstract
Abrasi (pengikisan pantai) yang ada di sisi utara Kabupaten Tuban dari waktu ke waktu terus meningkat akibat pembuangan limbah pabrik ke laut dan ekploitasi tanaman mangrove secara berlebihan. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dampak sosial ekonomi dan fungsional abrasi, untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan konservasi mangrove mampu mengurangi abrasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan pengamatan langsung dilapangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Semantik Diferensial (Osgood Scale/Skala Osgood). Dalam teknik ini responden tidak diminta untuk memberikan respon setuju atau tidak setuju, akan tetapi diminta untuk langsung memberikan bobot penilaian mereka terhadap suatu stimulus. Dampak abrasi secara sosial antara lain abrasi pantai terjadi karena ulah manusia, abrasi menganggu perumahan penduduk, abrasi membahayakan pengguna jalan, rata-rata jawaban 3,4 artinya berpengaruh negatif atau berpengaruh kecil terhadap masyarakat. Dampak abrasi secara ekonomi antara lain sebagian tambak hilang, hasil tangkapan ikan menurun, hasil produksi tambak menurun, rata-rata jawaban 5,29 artinya berdampak positif atau berpengaruh besar bagi masyarakat. Dampak abrasi secara fungsional antara lain garis pantai bergeser hingga 200 m, rusaknya ekosistem laut, terganggunya obyek wisata pantai, rata-rata jawaban 6,05 artinya berdampak positif atau berpengaruh besar bagi lingkungan. Konservasi akan bisa terealisasi dengan maksimal, apabila bangunan pemecah gelombang dibangun disepanjang pantai Tuban. Dimana tumpukan sedimen pasir yang terbentuk di belakang pemecah gelombang bisa ditanami mangro
References
Ekologi Ekosistem Sumatera. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Bengen, D.G, 2002a. Ekosistem dan SumberdayaAlam Pesisir. Pusat Kegiatan Sum-berdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
---------, 2002b. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kegiatan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dahuri, 2004. Fungsi Ekologis dan Fungsi SosialEkonomi, Jakarta.
Nybakken, J. 2005, Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi, Penerbit PT. Gramedia
Jakarta.
Osgood, C.G.J Suci and Tannembaum, P.H, 2007. Semmantic Differensial Technique.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, 2002. Metode Penelitian Survey. LP3ES,
Jakarta.
Sudjana, 2008. Metoda Statistika. Penerbit Tassito Bandung.
Teguh Suprapto, 2013. Mangrove Center Tuban, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Solo. Surakarta.
Winarno, Y., Suryono, F.,Rouben G dan Andils. 1994. Aplikasi Sistem Informasi Geo-grafi Untuk Pemetaan Informasi Pembangunan, Makalah Seminar Remote Sens-ing dan Geographic Information System, BPPT, Jakarta.
------------------, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 ten-tang, Pengelolaan Lingkungan Hidup