MUTU ORGANOLAPTIK IKAN TONGKOL DAN IKAN TENGGIRI SEGAR SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU 0-5 DERAJAT CELCIUS
Keywords:
ikan segar, organolaptikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji organoleptik pada ikan tongkol dan ikan tenggiri selama penyimpanan dingin. Pengambilan sampel dilakukan di Tempat pelelangan ikan desa kingking Kabupaten Tuban pada bulan Juli 2022. Metode yang digunakan : survei dan wawancara, analisa data menggunakan scor sheet pada uji organolaptik dengan panelis yang teruji. Berdasarkan hasil penelitian uji organolaptik pada ikan tongkol dalam penyimpanan hari ke 0 diperoleh nilai mata, insang, daging, bau 9, lendir, tekstur 8,8 dan pH 6. Pada ikan tenggiri nilai mata, Insang, daging 8,4 lendir, bau, tekstur 8,8 dan pH 6. Hari ke 2 ikan tongkol nilai mata 9 insang, daging 8,2 lendir 8 bau 8,4 tekstur 8,6 dan pH 6,7. Ikan tenggiri nilai mata, insang, lendir, daging 8 bau, tekstur 8,2 dan pH 6,6. Hari ke 4 ikan tongkol nilai mata, daging, bau, tekstu 8 insang 7,6 lendir 7,8 dan pH 6,9. Untuk ikan tenggiri nilai mata 7,6 insang 7,4 lendir, bau, tekstur 8 daging 7,8 dan pH 7,2. Hari ke 6 ikan tongkol nilai mata, insang 7,6 lendir 7,4 daging, tekstur 7,8 bau 8 dan pH 6,7. Ikan tenggiri nilai mata, insang, tekstur 7,2 lendir, bau 7,4 daging 7,6 dan pH 6,9. Kesimpulannya mutu ikan paling bagus pada hari ke 0. ikan tenggiri lebih cepat mengalami kemunduran mutu. Saran agar mendapatkan ikan segar sebaiknya dilakukan penyimpanan di hari ke 0
References
S. Syafitri, M. Metusalach, dan F. Fahrul, “Studi Kualitas Ikan Segar Secara Organoleptik Yang Dipasarkan Di Kabupaten Jeneponto,” J. IPTEKS Pemanfaat. Sumberd. Perikan., vol. 3, no. 6, 2016.
R. P. Affandi, T. R. Ferasyi, dan S. Karina, “Uji mikrobiologi ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang didistribusikan di tempat pelelangan ikan (TPI) lampulo dan oleh pedagang ikan keliling (PIK) di kota banda aceh.” Syiah Kuala University, 2016.
G. Sanger, “Mutu kesegaran ikan tongkol (Auxis tazard) selama penyimpanan dingin,” War. Wiptek, no. 35, hal. 39–43, 2010.
M. R. Suryanto, R. B. Pratama, P. S. Panjaitan, dan Y. H. Sipahutar, “Pengaruh Lama Trip Layar yang Berbeda Terhadap Mutu Ikan Tuna (Thunnus sp) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Sukabumi–Jawa Barat,” in Seminar Nasional Kelautan Dan Perikanan Ke VII, Fakultas Kelautan Dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana, 2020, hal. 114–125.
M. N. Mailoa, E. Lokollo, D. M. Nendissa, dan P. I. Harsono, “Karakteristik mikrobiologi dan kimiawi ikan tuna asap,” J. Pengolah. Has. Perikan. Indones., vol. 22, no. 1, hal. 89–99, 2019.
D. M. B. Green‐Petersen dan G. Hyldig, “Variation in sensory profile of individual rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) from the same production batch,” J. Food Sci., vol. 75, no. 9, hal. S499–S505, 2010.
H. Tamuu, R. M. Harmain, dan F. A. Dali, “Mutu Organoleptik dan Mikrobiologis Ikan Kembung Segar dengan Penggunaan Larutan Lengkuas Merah,” NIKe J., vol. 2, no. 4, 2014.
A. S. Panai, R. Sulistijowati, dan F. A. Dali, “Penentuan Perbandingan Es-curah dan Ikan Nike (Awaous melanocephalus) Segar dalam Cool-box Berinsulasi terhadap Mutu Organoleptik dan Mikrobiologis selama Pemasaran,” NIKe J., vol. 1, no. 2, 2013.
A. I. Pratiwi, A. Husni, S. A. Budhiyanti, dan B. R. Aji, “Karakteristik mutu wader pari hasil budidaya pada berbagai suhu penyimpanan,” J. Pengolah. Has. Perikan. Indones., vol. 20, no. 1, hal. 123–130, 2017.
N. M. Sitakar, “Nurliana; Jamin, F; Abrar, M; Manaf, Z. H; Sugito. Pengaruh Suhu Pemeliharaan dan Masa Simpan Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Penyimpanan Suhu-20oC Terhadap Jumlah Total Bakteri,” J. Med. Vet., hal. 162–165, 2016.
Y. I. Wahyu, P. S. Ariadi, dan J. Sayuti, “Penilaian Mutu Secara Organoleptik Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Kabupaten Malang,” Samakia J. Ilmu Perikan., vol. 10, no. 2, hal. 66–72, 2019.
S. N. Indonesia, “Ikan segar,” Online) http//server2. docfoc. com/uploads Z, vol. 2015, 2013.
A. Pariansyah, N. E. Herliany, dan B. F. S. P. Negara, “Aplikasi maserat buah mangrove Avicennia marina sebagai pengawet alami ikan nila segar,” Acta Aquat. Aquat. Sci. J., vol. 5, no. 1, hal. 36–44, 2018.
M. N. Mailoa, I. K. E. Savitri, E. Lakollo, dan S. S. Kdise, “Mutu Organoleptik Ikan Layang (Decapterus sp) Segar Selama Penjualan Di Pasar Tradisional Kota Ambon,” Maj. Biam, vol. 16, no. 1, hal. 36–44, 2020.
S. K. Gustini dan A. H. Yanti, “Kualitas ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) setelah perendaman dalam kitosan ditinjau dari aspek mikrobiologi dan organoleptik,” J. Protobiont, vol. 3, no. 2, 2014.
N. Taher, “Penilaian mutu organoleptik ikan mujair (Tilapia mossambica) segar dengan ukuran yang berbeda selama penyimpanan dingin,” J. Perikan. dan Kelaut. Trop., vol. 6, no. 1, hal. 8–12, 2010.
S. Berhimpon, “Mikrobiologi Perikanan Ikan Bagian 1 Ekologi dan Pertumbuhan Mikroba serta Pertumbuhan Biokimia Pangan,” Lab. Pengolah. dan Pembin. Mutu Has. Perikanan. Fak. Perikan. dan Ilmu Kelautan. Univ. Sam Ratulangi. Manad., 1993.
M. Manurung dan S. T. P. Sibolga, “PENGAMATAN MUTU IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus spp) PADA ALAT TANGKAP PANCING ULUR DAN BUBU,” TAPIAN NAULI J. Penelit. Terap. Perikan. dan Kelaut., vol. 1, no. 1, hal. 41–53, 2019.