PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM IPA BERBASIS LITERASI SAINS PROGRAM STUDI PGSD UNIROW TUBAN
Keywords:
Petunjuk Praktikum, Literasi SainsAbstract
Berdasarkan pengukuran kemampuan literasi sains mahasiswa melalui pretes, sebagian besar mahasiswa prodi PGSD Unirow cenderung masih memiliki kemampuan literasi sains yang masih rendah yaitu dengan jawaban benar di bawah 50%. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan literasi sains mahasiswa. Peningkatan kemampuan literasi sains dapat dilakukan dengan kegiatan praktikum sehingga perlu dikembangkan petunjuk praktikum berbasis literasi sains yang dapat mendukung kegiatan praktikum. Penelitian bertujuan mengetahui kelayakan petunjuk praktikum IPA berbasis literasi sains yang telah dikembangkan, implementasi petunjuk praktikum IPA berbasis literasi sains untuk meningkatkan kemampuan literasi sains mahasiswa dan respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran setalah menggunakan petunjuk praktikum IPA berbasis literasi sains. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research) untuk meningkatkan kemampuan literasi sains. Subjek penelitian adalah mahasiswa PGSD Universitas PGRI Ronggolawe Tuban angkatan 2016 semester 2. Data penelitian meliputi kelayakan petunjuk praktikum, kemampuam literasi sains serta respon mahasiswa. Kelayakan petunjuk praktikum diukur dengan instrumen penilaian ahli dan penilaian terbatas mahasiswa, kemampuan literasi sains diukur melalui tes dengan tujuh indikator, dan respon mahasiswa diukur dengan angket respon. Data penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif yang meliputi persentase masing-masing indikator penilaian oleh ahli dan penilaian terbatas mahasiswa, persentase indikator kemampuam literasi sains, dan persentase respon mahasiswa. Hasil penilaian validasi petunjuk praktikum berbasis literasi sains dikategorikan baik dengan persentase penilaian dari validator sebesar 87%. Hasil penilaian mahasiswa terhadap petunjuk praktikum berbasis literasi sains pada uji coba terbatas dikategorikan baik untuk komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan bahasa. Kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD Unirow Tuban tahun akademik 2016/2017 pada mata kuliah Pendidikan IPA mengalami peningkatan pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan. Respon mahasiswa terhadap buku petunjuk praktikum berbasis literasi sains adalah positif baik pada uji coba terbatas maupun pada uji coba lapangan.
References
Arisman, A., & Permanasari, A. 2015. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Metode Praktikum Dan Demonstrasi Multimedia Interaktif (MMI) Dalam Pembelajaran Ipa Terpadu Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa, EDUSAINS, 7 (2): 179-18.
Bhola, H. S. 1990. Evaluating "literacy for development" projects, programs and campaigns: evaluation planning, design and implementation, and utilization of evaluation results. Hamburg, Germany: UNESCO Institute for Education
Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003.Educational research: an introduction (7th ed.). New York: Longman, Inc.
Bybee, R., B. McCrae, & Laurie, R. 2009. PISA 2006: An Assessment of Scientific Literacy. Journal of Research in Science Teaching, 46(8): 865-883.
Ekohariadi. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1): 28-41.
Gormally, C., Peggy B., & Mary L., 2012.Developing a Test of Scientific Literacy Skills (TOLS): Measuring Undergraduates‘ Evaluation of Scientific Information and Arguments. CBE-Life Sciences Education, 11 (2012), 364-377.
Jackson, L., Meyer., W., & Parkinson, J. 2006. A study of the writing tasks and reading assigned to undergraduate science students at a South African University. English for Specific Purposes, 25 (2006), 260–281.
Lau, K. C. 2009. A Critical Examination of PISA’ Assessment on Scientific Literacy.International Journal of Science and Mathematics Education, 7(1): 1061-1088.
National Center for Education Statistics (NCES). 2012. Highlights From TIMSS 2007: Mathematics and Science Achievement of U.S. Fourthand Eighth-Grade Students in an International Context. Washington, DC : U.S. Department of Education.
National Research Council (NRC). 1996. National Science Education Standarts. Washington: National Academy Press.
OECD. 2003. First Results from Pisa 2003: OECD Publishing.
OECD. 2009. A Framework for PISA: Assessing Scientific, Reading, and Mathematical Literacy: OECD Publishing.
OECD. 2013. Survey International Program for International Student Assessment (PISA). (Online) (http: // www.oecd.org/pisa), diakses 01 Juni 2015. Rachmatulloh, A. 2015. Profil Capaian Literasi Sains Siswa SMP di Kabupaten Sumedang dengan Menggunakan Scientific Literacy Assessments (SLA). Unpublished disertasi, Program Studi Pendidikan Biologi Departemen Pendidikan
Biologi UPI. Bandung.
Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel – Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Shwartz, Y., Zvi, R. B., & Hofstein,A. 2006. The Use of Scientific Literacy Taxonomy for Assessing The
Development of Chemical Literacy Among High- School Students. Journal of Chemistry Education Research and Practice, 7(4): 203-225.
Stefanova, Y., Minevska, M., & Evtimova, S. 2010.
Scientific Literacy: Problems
Of Science Education in Bulgarian School.Problems of Education in the 21st Century, 19(1): 113-118.
Tuckman, B. W. 1978. Conducting Educational Research. Second Edition, Montreal: University of Calgary.
Walker, M. 2011. PISA 2009 Plus Results : Performance of 15-year-olds in reading, mathematics and science for 10 additional participants. Melbourne: ACER Press.
Wenning, C. J. 2007. Assessing Inquiry Skills as a Component of Scientific Literacy. Journal of Physics Education Online, 4(2): 21-24