STRUKTUR KOMUNITAS TANAMAN INANG LIKEN DI KAWASAN TAMBANG BATU KAPUR DAN TANAH LIAT PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK PABRIK TUBAN

Authors

  • Dwi Oktafitria Universitas PGRI Ronggolawe
  • Sriwulan Sriwulan Universitas PGRI Ronggolawe
  • Eko Purnomo PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Keywords:

liken, inang, tambang, kapur, liat

Abstract

Area tambang batu kapur dan tanah liat umumnya memiliki kualitas udara yang cenderung dibawah rata-rata, tetapi di area kawasan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dapat ditemukan liken pada berbagai jenis tanaman inang. Diketahui bahwa liken merupakan sebagai salah satu bioindikator kualitas udara. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas vegetasi yang menjadi tanaman inang liken di kawasan tambang batu kapur dan tanah liat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling metode analisis vegetasi. Analisis vegetasi dilakukan pada area tambang batu kapur (Greenbelt/GRE) dan area tambang tanah liat (Tlogowaru/TLO). Analisis struktur komunitasnya menggunakan indeks keanekaragaman hayati Shannon Wiener (H’), Indeks Kemerataan spesies Pielou (J),  Indeks Dominansi Simpsons (D), Kerapatan dan tutupan lahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa di lokasi tambang batu kapur dan tanah liat pada kategori pertumbuhan pohon, memiliki nilai keanekaragaman rendah dan diindikasikan tanaman inang liken kategori pohon mendapat tekanan yang cukup tinggi (H’ TLO = 0.80; H’ GRE = 0.86). Sedangkan untuk kategori pertumbuhan tihang di lokasi tambang tanah liat memiliki nilai keanekaragaman sedang  (H’ TLO = 1.28) yang mengindikasikan tanaman inang liken mendapatkan tekanan ekologis sedang, hal ini lebih baik dibandingkan dengan lokasi tambang batu kapur pada kategori yang sama memiliki nilai keanekaragaman rendah (H’ GRE = 0.31) maka diindikasikan tanaman inang liken mendapat tekanan yang cukup tinggi.

References

D. W. I. Oktafitria et al., “Short communication: Assessment of reclamation success of former limestone quarries in Tuban, Indonesia, based on soil arthropod diversity and soil organic carbon content,” Biodiversitas, vol. 20, no. 6, 2019.

D. Oktafitria et al., “Kajian Keanekaragaman Serangga Terbang Di Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batu Kapur PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kabupaten Tuban,” Pros. SNasPPM, vol. 3, no. 1, pp. 431–437, 2018.

A. Ihrom and A. Sulistyarsi, “Biomonitoring Pencemaran Udara Menggunakan Bioindikator Lichenes Di Kota Madiun,” Florea J. Biol. dan Pembelajarannya, vol. 2, no. 2, pp. 43–46, 2015.

H. Madjeni, N. I. Bullu, and A. C. Hendrik, “Keanekaragaman Lumut Kerak (Lichen) Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara Di Taman Wisata Alam Camplong Kabupaten Kupang,” Indig. Biol. J. Pendidik. dan Sains Biol., vol. 2, no. 2, pp. 65–72, 2019.

W. Sudrajat and M. Tri Rima Setyawati, “Keanekaragaman Lichen Corticolous pada Tiga Jalur Hijau di Kabupaten Kubu Raya,” J. Protobiont, vol. 2, no. 2, 2013.

M. Grimm, M. Grube, U. Schiefelbein, D. Zühlke, J. Bernhardt, and K. Riedel, “The Lichens’ Microbiota, Still a Mystery?,” Front. Microbiol., vol. 12, no. March, pp. 1–25, 2021.

L. Davies, J. W. Bates, J. N. B. Bell, P. W. James, and O. W. Purvis, “Diversity And Sensitivity of Epiphytes To Oxides of Nitrogen In London,” Environ. Pollut., vol. 146, no. 2, pp. 299–310, 2007.

R. C. Rahayu and E. Roziaty, “Studi Lichen pada Berbagai Tumbuhan Inang di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta,” in Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III, 2018, pp. 338–344.

A. Septyarini, “Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan,” 2020.

J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wasserman, P. V Minorsky, and R. B. Jackson, Campbell biology, vol. 9. Pearson Boston, 2014.

A. Pratama and M. Trianto, “Diversity of Lichen in Mangrove Forest of Tomoli Village Parigi Moutong Regency,” BIO-EDU J. Pendidik. Biol., vol. 5, no. 3, pp. 140–150, 2020.

A. Muvidha, Lichen Di Jawa Timur. 2020.

T. Nasriyati, M. Murningsih, and S. Utami, “Morfologi Talus Lichen Dirinaria Picta (Sw.) Schaer. Ex Clem pada Tingkat Kepadatan Lalu Lintas yang Berbeda di Kota Semarang,” J. Akad. Biol., vol. 7, no. 4, pp. 20–27, 2018.

A. P. Sujalu, S. Hardwinarto, C. Boer, and S. Sumaryono, “Identifikasi Pohon Inang Epifit di Hutan Bekas Tebangan Pada Dataran Rendah Daerah Aliran Sungai (DAS) Malinau,” J. Penelit. Ekosist. Dipterokarpa, vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2015.

S. Gupta et al., “Lichen as bioindicator for monitoring environmental status in western Himalaya, India,” Int. J. Environ., vol. 5, no. 2, pp. 1–15, 2016.

J. Garty et al., “Comparison of Five Physiological Parameters to Assess the Vitality of The Lichen Ramalina lacera Exposed to Air Pollution,” Physiol. Plant., vol. 109, no. 4, pp. 410–418, 2000.

A. Syarif and E. Roziaty, “Studi Lichen Pada Berbagai Tumbuhan Inang Di,” in Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III, 2018, pp. 338–344.

Additional Files

Published

2022-10-31

How to Cite

Dwi Oktafitria, Sriwulan, S., & Purnomo, E. (2022). STRUKTUR KOMUNITAS TANAMAN INANG LIKEN DI KAWASAN TAMBANG BATU KAPUR DAN TANAH LIAT PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK PABRIK TUBAN . Prosiding SNasPPM, 7(1), 134–139. Retrieved from http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/1211