UPACARA ADAT WIWITAN DALAM PERSPEKTIF ETNOBOTANI MASYARAKAT DESA SITIMULYO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

Authors

  • Nita Zulaifah Universitas PGRI Ronggolawe
  • Hesti Kurniahu Universitas PGRI Ronggolawe

Keywords:

upacara adat wiwitan, etnobotani, persepsi, apresiasi

Abstract

Upacara adat wiwitan merupakan tradisi yang dilakukan sebagai wujud terimakasih dan rasa syukur kepada bumi sebagai sedulur sikep dan Dewi Sri, selain itu juga sebagai upaya permohonan kepada Tuhan supaya diberikan hasil panen yang melimpah. Tradisi ini masih dilakukan masyarakat Jawa, salah satu daerah yang masih melestarikannya yaitu Desa Sitimulyo Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati sebagai budaya kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga sekarang. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tentang persepsi dan apresiasi masyarakat Desa Sitimulyo terhadap upacara adat wiwitan yang dilakukan di Desa Sitimulyo Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati melalui perspektif etnobotani. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif melalui wawancara dengan 350 responden yang tersebar pada 7 Dusun di Desa Sitimulyo dan 10 narasumber. Data yang diperoleh berupa 1) demografi masyarakat Desa Sitimulyo, 2) pengetahuan lokal, 3) keterlibatan, 4) hidangan yang digunakan dalam adat wiwitan. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebanyak 350 responden dari hasil wawancara dan 10 narasumber yang terlibat dalam upacara adat wiwitan.  Persepsi masyarakat terhadap pengetahuan sangat tinggi, namun keterlibatan masyarakat dalam umur remaja mengalami penurunan sehingga perlunya pembelajaran tentang tradisi wiwitan. Selain itu apresiasi masyarakat terhadap upacara adat wiwitan sangatlah beragam. Hal itu sesuai dengan pengetahuan masyarakat terkait berbagai jenis macam uborampe yang digunakan dalam upacara adat wiwitan. Terdapat 24 jenis hidangan uborampe dan 23 jenis hidangan yang berasal dari bahan baku tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat wiwitan.

References

K. Korniadi and P. Purwanto, “Analisis Nilai Karakter Tradisi Wiwitan Dalam Perspektif Kearifan Lokal Di Desa Sumberejo, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri,” Civ. Educ. Soc. Sci. J., vol. 1, no. 1, pp. 55–67, 2019, doi: 10.32585/cessj.v1i1.358.

B. Listiyani, Sunardi, and E. Wuryani, “Membangun Karakter dan Budi Pekerti Petani Melalui Tradisi Wiwitan di Desa Gilangharjo Pandak Bantul,” Crikserta J. Pendidik. Sej., vol. 9, no. 1, pp. 59–71, 2020, [Online]. Available: https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/criksetra/article/view/10210.

A. S. Tapundu et al., “Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Suku Seko Di Desa Tanah Harapan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,” J. Biocelebes, vol. 9, no. 2, pp. 1978–6417, 2015.

Astria, S. Budhi, and L. Sisillia, “Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Padamasyarakat Dusun Semoncol Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau,” pp. 1–9, 2011.

R. H. Ristanto, A. Suryanda, A. I. Rismayati, A. Rimadana, and R. Datau, “Etnobotani: tumbuhan ritual keagamaan hindu-bali,” JPBIO (Jurnal Pendidik. Biol., vol. 5, no. 1, pp. 96–105, 2020, doi: 10.31932/jpbio.v5i1.642.

M. Z. Islami, Y. R. Putri, P. Studi, I. Filsafat, F. Filsafat, and U. G. Mada, “Nilai - nilai Filosofis Dalam Upacara Adat Mongubingo,” vol. 8, pp. 186–197, 2020.

M. Nur, R. Wakidi, and Y. S. Ekwandari, “Persepsi Petani Jawa Tentang Pelaksanaan Tradisi Wiwitan di Desa Podosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu,” no. 01, 2018.

A. Khoironi, P. Studi, S. Agama, F. Ushuluddin, U. Islam, and N. Sunan, “Dalam arus modernisasi pertanian,” 2008.

W. Wisanti, N. Kartika Indah, and E. Kristinawati Putri, “Pengetahuan Lokal Penduduk Sumenep Tentang Cemara Udang (Casuarina equisetifolia L.),” Biotropika J. Trop. Biol., vol. 9, no. 1, pp. 1–9, 2021, doi: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.01.01.

A. T. Wahyuni and V. I. S. Pinasti, “Perubahan Tradisi Wiwitan dalam Era Modernisasi (Studi Pada Masyarakat Petani di Desa Balak, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten),” J. Pendidik. Sosiol., vol. 7, p. 3, 2018, [Online]. Available: https://core.ac.uk/download/pdf/132422009.pdf.

P. M. Tramontane, “Istiadat Leluhur,” vol. X, no. 2, pp. 12–23, 2017.

A. Priyanto, “Pelestarian Upacara Adat Nyangku Di,” 2011.

H. Salsabila, “Perubahan Tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir , Kecamatan Megaluh , Kabupaten Jombang ( 1980-2021 ),” vol. 2, no. April, pp. 265–276, 2022.

M. Solichin, “Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Etnis Bali dan Jawa di Desa Simpang Bayat Kecamatan Bayung Lencir Provinsi Sumatera Selatan,” Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020.

S. N. Supriani Susi, Fitmawati, “Studi Etnobotani Dalam Budaya Kuliner Melayu Riau di Kabupaten Siak dan Uji Fitokimia,” Jom FMIPA, vol. 1, no. Oktober, pp. 1–6, 2014.

H. Kurniahu, A. Rahmawati, and R. Andriani, “Identifikasi tumbuhan dalam bahan baku minuman tradisional khas Tuban Jawa Timur,” Bioma J. Ilm. Biol., vol. 10, no. 1, pp. 55–68, 2021, doi: 10.26877/bioma.v10i1.6531.

Additional Files

Published

2022-10-31

How to Cite

Zulaifah, N., & Kurniahu, H. (2022). UPACARA ADAT WIWITAN DALAM PERSPEKTIF ETNOBOTANI MASYARAKAT DESA SITIMULYO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI. Prosiding SNasPPM, 7(1), 148–154. Retrieved from http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/1217