BIODIVERSITAS SERANGGA TANAH SEBAGAI BIOINDIKATOR LINGKUNGAN DI LAHAN BEKAS TAMBANG PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. DI MUSIM KEMARAU

Authors

  • Sri Mulyani Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
  • Eko Purnomo PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban
  • Riska Andriani Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

Keywords:

serangga tanah, lahan bekas tambang, biodiversitas

Abstract

Kabupaten Tuban memiliki potensi sumberdaya alam mineral, salah satunya adalah batu kapur dengan berbagai keanekaragaman serangga tanah di dalamnya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui komposisi, keanekaragaman, dan kelimpahan serangga tanah di area lahan bekas tambang PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Metode pengambilan sampel serangga tanah menggunakan Pitt Fall Trap, dilengkapi dengan data kondisi lingkungan menggunakan paramater fisika dan kimia. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan uji statistik One way Annova menggunakan SPSS IBM 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangga tanah yang tertangkap pittfall trap di lokasi Area karst alami PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.  terdiri dari 10 spesies dan 223 individu yang didominasi spesies Dolichoderus thoracic (semut hitam), Selenopsis invictasemut merah), Camponotus pennsylvanicus (semut kayu). Sedangkan serangga tanah dilahan bekas tambang batu gamping terdiri dari 5 spesies dan 263 individu  yang didominasi oleh Dolichoderus thoracic (semut hitam), dan Tetromorium caespitum (semut trotoar), Camponotus pennsylvanicus (semut kayu). Nilai indeks  keanekaragaman tertinggi pada area karst alami di di temukan pada area GRE memiliki nilai sebesar 1.82 sedangkan pada lahan bekas tambang  di area LAN16 memiliki nilai 1.35. Untuk nilai kelimpahan tertinggi di temukan pada area GTI memiliki nilai sebesar 46,46 sedangkan pada lahan bekas tambang di area LAN20 memiliki nilai 88,79.

References

Oktafitria, D., Hidayati, D., dan Purnomo, E. (2019). Diversitas Serangga Tanah Di Berbagai Tipe Tanah Pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang Kapur Kabupaten Tuban. Jurnal Florea J. Biol. dan Pembelajarannya. Vol. 6. No. 1: 28-35

Basna, M., Koneri, R., & Papu, A. (2017). Distribusi dan Diversitas Serangga Tanah di Taman Hutan Raya Gunung Tumpa Sulawesi Utara. Jurnal MIPA Unsrat (Online). Vol. 6. No.1: 36–42.

Usman, A. (2017). Identifikasi Serangga Tanah Di Perkebunan Patallassang Kecamatan Patallassang Kabupaten Goa. Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi. UIN Alauddin Makassar.

Yuniar N, Haneda NF. (2015). Keanekaragaman semut (Hymenoptera: Formicidae pada empat tipe ekosistem yang berbeda di Jambi. Prosiding MasyarakatBiodiversitas Indonesia1582-1585. Institut Pertanian Bogor, Bogor, Oktober.

Andriani. (2011). Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Hutan Musim dan Hutan Selalu Hijau (Evergreen) Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur. Skripsi. Universitas Airlangga Surabaya.

Laub, C., Youngman, R. R., Love, K., & Mize, T. (2009). Using Pitfall Trap to Monitor Insect Activity. Virginia: Virginia State University.

Odum, E. P. (1996). Dasar- Dasar Ekologi. Terjemahan Samingan, T. J. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Agosti, D., Majer, J. D., L. E. Alonso, L. E., & Schultz, T. R. (2000). Ant Standard Methods for Measuring and Monitoring Biodiversity.Washington and London: Smithsonian Institution Press.

Toda, M. J., dan Kitching, R. L. (2009). Forest Ecosystems: Theassessment of Plant and Animal Biodiversity in Forest Ecosystems. Manual IBOY: Kyoto University Japan.

Handani, M., Natalina, M., dan Febrita E. (2015). Inventarisasi Serangga Polinator di Lahan Pertanian Kacang Panjang (Vygna Cylindrica) Kota Pekanbaru dan Pengembangannya untuk Sumber Belajar pada Konsep Pola Interaksi Makhluk Hidup di SMP. Jurnal Online Mahasiswa Unri. 1-11.

Rahmawati. (2004). Studi Keanekaragaman Mesofauna Tanah di Kawasan Hutan Wisata Alam Sibolangit (Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara). Skripsi Tidak Diterbitkan. Sumatera Utara: Jurusan Kehutanan Program Studi Manajemen Hutan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Rosnadi, A. F. (2019). Identifikasi Semut (Hymenoptera: Formicidae Myrmicinae pada Tiga Tipe Perumahan yang Ada di Bandar Lampung. Skripsi Tidak Diterbitkan. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan.

Gusmara, H. (2016). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bengkulu: Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Sugiharyanto dan Khotimah, N. (2009). Diktat Mata Kuliah Geografi Tanah. Yogyakarta: Univesitas Negeri Yogyakarta

Jha, A. K., dan Singh. J. S. (1991). Spoil Characteristics and Vegetation Development of An Age Series of Mine Spoils in A Dry Tropical Environment. Vegetatio. Vol. 97: 63-76.

Soegianto, A. (1994). Ekologi Kuantitatif. Surabaya: Usaha Nasional

A. Y. Pambudi and E. Purnomo, “Identification and Analysis of Macrozoobenthos in The Reclamation Land Area of Lime Mining,” Environ Sci (Ruse), vol. 6, no. 2, pp. 45–49, 2022.

Additional Files

Published

2022-10-31

How to Cite

Mulyani, S., Purnomo, E., & Andriani, R. (2022). BIODIVERSITAS SERANGGA TANAH SEBAGAI BIOINDIKATOR LINGKUNGAN DI LAHAN BEKAS TAMBANG PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. DI MUSIM KEMARAU. Prosiding SNasPPM, 7(1), 308–313. Retrieved from http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/1284