IPTEK BAGI MASYARAKAT PENGRAJIN KAIN TENUN ATBM DESA NGABETAN CERME GRESIK JAWA TIMUR

Authors

  • Suhartini
  • Agus Budianto Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Keywords:

Kain Tenun ATBM, Pendampingan, Produktivitas, IbM

Abstract

Pada program Iptek bagi Masyarakat ini bekerjasama dengan 2 (dua) Mitra yaitu Mitra 1 (pertama) adalah Pengrajin Kain Tenun Taselin, dan mitra 2 (kedua) adalah pengrajin Kain Tenun Suwanti. Jarak lokasi mitra 1 (pertama) dan mitra 2 (kedua) dengan ITATS berkisar kurang lebih 33 km. Permasalahan mitra pada saat ini adalah menurunnya produktifitas Mitra, hal ini dikarenakan faktor pengadaan bahan baku yang sering terlambat dan faktor pasar yang kurang apresiasi terhadap produk tenun dikarenakan kualitasnya kurang maksimal. Pada program IbM ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan mitra, yaitu meningkatkan produktifitas mitra dengan cara memaksimalkan pengadaan bahan baku sehingga tidak mengalami keterlambatan dalam proses produksi dan juga meningkatkan kualitas produksi. Berdasarkan analisis situasi di lapangan maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut bidang Proses Produksi, Produk, Pemasaran, dan Manajemen. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melalui pendampingan, pelatihan dan memberikan rekayasa alat yang mendukung adanya proses produksi kain tenun. Hasil dari program IbM adalah peningkatan omset pada mitra, peningkatan kuantitas dan kualitas produk, peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat, peningkatan ketrentraman dan kesehatan masyarakat, peningkatan produk, dan membuat draf buku ajar. Dari luaran yang diharapkan maka akan dilakukan suatu rekayasa peralatan dan pelatihan-pelatihan untuk mitra. Adapun rekayasa alat untuk mitra antara lain Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan output produk jadi berukuran panjang 125 x lebar 120 cm, kursi tenun, kursi palet, posisi kursi kelos yang ergonomis dan rak untuk display produk jadi serta membuat buku katalog kain tenun. Sedangkan pelatihan untuk mitra pada proses produksi yaitu pelatihan “perencanaan pembelian bahan baku” , pelatihan “ mendesain lay out pada ruang produksi sesuai tata letak fasilitas secara tepat sesuai aliran produksi, pada bidang produk yaitu pelatihan “teknik pewarnaan benang yang optimal”, pelatihan “pewarnaan benang dengan menggunakan bahan-bahan alami”, dan pelatihan “Desain membuat motif kain tenun berbasis sistem teknologi informasi , pada bidang pemasaran yaitu pelatihan “marketing online”, dan pada bidang manajemen yaitu pelatihan “pengelolaan administrasi dan efektifitas kerja sehingga meningkatkan produktifitas usaha”. Diharapkan dalam program IbM ini produktifitas kedua mitra dapat meningkat sehingga dapat berdaya saing.

References

http://id.gresikku.com/2015/10/kerajinan-gresik-sarung-tenun-gresik.html, diakses 15 Maret 2017
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5967/Kementerian-Perindustrian-Beri Pelatihan, diakses 2 April 2017
Tjutju Yuniarsih at all. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta, diakses 3 April 2017

Additional Files

Published

2017-09-23

How to Cite

Suhartini, & Agus Budianto. (2017). IPTEK BAGI MASYARAKAT PENGRAJIN KAIN TENUN ATBM DESA NGABETAN CERME GRESIK JAWA TIMUR. Prosiding SNasPPM, 2(1), 331–334. Retrieved from http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/132