PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK USIA DINI
Keywords:
Metode bermain peran, perkembangan bahasa, kemampuan bersosialisasiAbstract
Kemampuan bersosialisasi anak dipengaruhi kemampuan berbicara atau berkomunikasi, sehingga rendahnya keterampilan berbicara anak menunjukkan adanya indikasi rendahnya proses sosialisasi. Kemampuan berbicara harus dimiliki oleh setiap anak, agar anak dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan apa yang tidak diinginkan. Realitanya masih banyak anak usia dini yang masih kesulitan dalam berbicara. Di sekolah, masih banyak guru mendominasi proses belajar mengajar, sehingga siswa pasif, merasa bosan dan jenuh. Metode bermain peran (role playing) merupakan metode mengajar yang efektif untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbicara dan bersosialisasi. Metode bermain peran menjadikan anak dapat belajar berbicara sambil bermain secara aktif melalui dialog yang dilakukan sesuai peran yang dimainkannya, sehingga interaksi dan komunikasi terjalin antara anak-anak yang terlibat dan terjadilah sosialisasi. Permasalahannya ialah bagaimana penerapan metode bermain peran dalam mengembangkan kemampuan berbicara untuk bersosialisasi. Tujuannya, mendeskripsikan metode bermain peran dalam mengembangkan kemampuan berbicara untuk bersosialisasi. Metodologi penelitian ialah kepustakaan. Simpulannya, kemampuan berbicara dapat dikembangkan melalui metode bermain peran (role playing) karena saat anak-anak berdialog, anak-anak harus mampu berbicara dengan benar sesuai dengan perannya. Sosialisasi berhasil jika anak dapat berinteraksi dengan lingkungan melalui kemampuannya dalam berbicara, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, berperilaku yang dapat diterima lingkungan, mengembangkan perilaku yang sesuai standar.
References
Beaty, Janice J. 1996. Skill for Pre School teacher. New Jersey; Prentice-Haall, Inc.
Daeng, Dini P.1996. Metode Mengajar di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional (Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud.
Docket, Sue dan Marlyn Fleer. 2000. Ply and Pedagogy in Early Childhood-Bending the Rules. Sidney: Harcourt.
Eisenberg, Nancy. 1982. The Developmentof Prososial Behavior. New York: Academic Press, Inc.
Hainsstock, Elizabeth G. 1999. Metode Pengajaran Montessori untuk Anak Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delapratasa,
Hasan, Aliah B. Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran hingga Pascakematian. Jakarta: Rajawali Perss.
Hildayani, Rini dkk. 2012. Penanganan Anak Berkelainan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Child Development. New York: Mc Graww Hill. Inc.
-------. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Ter). Jakarta: Erlangga.
Kartamuda, Miftahul Ahyar. 2015. Golden Age. Jakarta: PT Elex Media Kompitundo.
Lampiran Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 Tanggal 17 September 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, hlm.2.
Madyawati, Lilis. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Masykouri, Alzena. 2011. Membangun Sosial Emosional Anak di Usia Dini 0-2 Tahun. Jakarta: Dirjen PAUDNI.
Mulyasa, 2014. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munawaroh, Iin. 2013. Mengenal Anak Temper Tantrum.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/29/mengenal-anak-temper-tantrum-506873.btml. Diakses pada Senin 21 Oktober, pukul 10.24 WIB.
Prasetyo, Dwi Sunar. 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta: Diva Perss.
Ramayulis dan Samsul Nizar. 2009. Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sitem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya. Jakarta: Kalaam Mulia.
Said, Alamsyah dan Andi Budimanjaya. 2015. 95 Strategi Mengajar Multiple Intelegences Mengajar Sesuai Kerja Otak dan Gaya Belajar Siswa. Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group