PELATIHAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU LUNAK (Soft Shell Crab) SEBAGAI PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN
Keywords:
Budidaya, Kepiting, BakauAbstract
Kabupaten Tuban yang mempunyai luas wilayah 183.992.291 Ha mempunyai bentang pantai sepanjang 65 Km yang termasuk Kecamatan Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo dan Bancar. Di sepanjang pantai tersebut banyak terdapat tambak usaha rakyat. Keberadaan Industri di Kabupaten Tuban terutama yang berlokasi disekitar pantai utara sangat berpengaruh pada kondisi lahan tambak yang ada. Hal ini diprediksikan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada tingkat keberhasilan pembudidaya ikan maupun udang dan kepiting.
Permasalahan yang dihadapi mitra budidaya kepiting bakau lunak (Soft Shell Crab) yaitu : 1) Benih kepiting masih mengandalkan dari tangkapan di alam, 2) Benih alam makin berkurang karena habitat hutan mangrove banyak dibabat manusia, 3) Ukuran tidak seragam, 4) Harus hati-hati karena kepiting riskan terhadap virus yang menyerangnya, oleh karena itu pemeliharaan harus dipisahkan.
Kegiatan Penmasy ini bertujuan untuk membantu mitra pembudidaya kepiting bakau yang merupakan suatu pilihan yang layak dilakukan baik untuk tujuan pembesaran, penggemukan, produksi kepiting bertelur maupun kepiting lunak. Budidaya kepiting bakau dapat dilakukan sepanjang tahun karena selain ketersediaan benih di alam cukup banyak juga areal untuk pembesaran dapat disiapkan dengan mudah dan cepat. Kepiting juga mudah dijual karena rasa dagingnya yang sangat gurih.
Adapun solusi yang ditawarkan berupa 1) Pelatihan budidaya kepiting bakau lunak (soft shell crab) sebagai pengembangan potensi perikanan (2) Meningkatkan produksi budidaya kepiting bakau lunak (soft shell crab) dengan pemanfaatan lahan tambak.
Targetnya Luaran wajib pada setiap kegiatan ini adalah satu artikel ilmiah yang diplublikasikan pada Prosiding SnasPPM, mempublikasikan setiap kegiatan di Media Online/Cetak. Sedangkan luaran dari solusi yang ditawarkan yaitu : Mitra mampu membudiidayakan kepiting bakau lunak (soft shell crab).
Kata Kunci: Budidaya kepiting bakau lunak (soft shell crab)
References
H. Iromo, D. Rachmawani, A. Jabarsyah, and N. Hidayat, Pemanfaatan Tambak Tradisional untuk Budi Daya Kepiting Bakau. Syiah Kuala University Press, 2021.
M. Y. Karim, H. Y. Azis, and M. Bunga, “Penggemukan kepiting bakau ( Scylla olivacea) sistem silvofishery pada berbagai jenis vegetasi mangrove,” in Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru, 2018.
D. Mutamimah and Y. Wahyudin, “Teknik Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi,” INSOLOGI J. Sains dan Teknol., vol. 2, no. 1, pp. 244–249, 2023.
S. Supristiwendi and S. B. Indra, “Application of Water Quality and Feed in Mud Crab Enlargement Business in Lam Kuta Hamlet, Bayeun Village, Birem, Aceh Timur,” Eumpang Breuh J. Pengabdi. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 9–15, 2022.
S. Saidah and L. A. Sofia, “Pengembangan usaha pembesaran kepiting bakau (Scylla spp) melalui sistem Silvofishery,” J. Hutan Trop., vol. 4, no. 3, pp. 265–272, 2016.
H. Hasdayanti, “Pengaruh Dosis Rumput Laut, Kappaphycus Alvarezii Pada Pakan Gel Terhadap Retensi Protein Dan Retensi Energi Pada Penggemukan Kepiting Bakau, Scylla spp.” Universitas Hasanuddin, 2021.
F. Y. Arthatiani, E. S. Luhur, A. Zulham, and J. Haryadi, “Peluang Optimalisasi Pengembangan Budidaya Kepiting Soka Di Wilayah Kimbis Cakradonya Kota Banda Aceh Opportunities to Optimize Soft Shell Crab Cultivation on KIMBis Cakradonya Area in Banda Aceh,” J. Kebijak. Sos. Ekon. Kelaut. Dan Perikan., vol. 4, no. 2, pp. 137–146, 2014.
B. Parni, E. Prianto, M. Hasbi, and A. Hendrizal, “Pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla sp) sistem silvofishery untuk melestarikan hutan bakau di kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau,” J. Kebijak. Perikan. Indones., vol. 12, no. 2, pp. 101–108, 2020.
Y. Wijaya, S. Aslamyah, and Z. Usman, “Respon molting, pertumbuhan, dan mortalitas kepiting bakau (Scylla olivacea) yang disuplementasi vitomolt melalui injeksi dan pakan buatan,” ILMU Kelaut. Indones. J. Mar. Sci., vol. 16, no. 4, pp. 211–218, 2011.
S. Sumaryam and H. F. Muhammadi, “Penambahan Kombinasi Bayam dan Air Kapur Pada Pakan untuk mempercepat Durasi Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) Jantan,” in “ Prosiding Seminar Nasional Kelautan 2016” Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo", 2016.
M. Z. Rahman and D. Pansyah, “Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan hutan mangrove untuk budidaya kepiting bakau Desa Eat Mayang Sekotong Timur Lombok Barat,” Geogr. J. Kajian, Penelit. dan Pengemb. Pendidik., vol. 7, no. 2, pp. 1–10, 2019.
E. Prasetiyono and D. Syaputra, “Budidaya Kepiting Bakau di Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. Univ. Bangka Belitung, vol. 4, no. 2, 2017.
S. R. Harahap, D. Sushanty, Y. Riono, and R. Z. Surya, “Penerapan Teknik Stimulus Mutilasi Dalam Budidaya Kepiting Soka (Soft-Shelled Crabs) di Desa Pulau Cawan Kabupaten Indragiri Hilir,” Minda Baharu, vol. 3, no. 2, pp. 101–118, 2019.
R. Ario, A. Djunaedi, I. Pratikto, P. Subardjo, and F. Farida, “Perbedaan Metode Mutilasi Terhadap Lama Waktu Molting Scylla serrata,” Bul. Oseanografi Mar., vol. 8, no. 2, pp. 103–108, 2019.
T. E. Y. Sari et al., “Pembinaan masyarakat desa untuk peningkatan pendapatan melalui teknologi budidaya kepiting soka di Desa Pulau Cawan Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir,” in Unri Conference Series: Community Engagement, 2019, vol. 1, pp. 228–234.