PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PELATIHAN PEMANFAATAN MIKORIZA UNTUK PUPUK AGENS HAYATI DAN PELUANG AGRIBISNIS PADA LAHAN MARJINAL DI KABUPATEN JOMBANG
Keywords:
Lahan marjinal, Mikoriza, pertanian organik, pupuk agens hayatiAbstract
Tujuan kegiatan ini untuk menambah ilmu pengetahuan masyarakat desa tentang mikoriza dan perannya yang mendukung kesuburan tanah dan sebagai agens pengendali hayati pada lahan marjinal. Selain itu sebagai upaya untuk peluang bisnis atas pemanfaatan mikoriza sebagai bahan utama pupuk agens hayati. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan terdiri dari dua kegiatan ;1) penjelasan tentang materi yang disertai dengan diskusi, agar materi yang dijelaskan dapat dipahami oleh khalayak sasaran. Materi yang disampaikan adalah; a) budidaya tanaman hemat air, b) pengaruh pemakaian pupuk kimia sintetik dan pestisida yang kurang bijaksana terhadap habitat mikroorganisme tanah dan lahan, c) mikoriza, pemanfaatannya sebagai bahan baku pupuk agens hayati, dan metode aplikasinya terhadap tanaman budidaya. Kegiatan kedua melakukan demonstrasi perbanyakan mikoriza sederhana, dengan teknologi tepat guna yang mampu dilakukan oleh masyarakat desa di wilayah lahan marjinal. Materi ketiga tentang mikoriza, peserta belum mengetahui jenis mikroba tanah yang berguna tersebut. Adanya simulasi perbanyakan mikoriza secara sederhana untuk pembuatan dan perbanyakan pupuk agens hayati mikoriza, membuat peserta tertarik untuk mencoba di wilayah mereka dalam skala kecil. Diharapkan keberlanjutan terhadap pemanfaatan mikoriza untuk pupuk agens hayati dan agribisnis untuk petani, yaitu; 1) adanya kegiatan untuk menyebarkan pengetahuan, kesadaran, dan ketrampilan tentang potensi mikoriza ke desa sekitar/luar desa, 2) pengelolaan hasil pertanian organik menuju agribisnis, 3) pengembangan agens hayati lain yang bisa dikembangkan oleh masyarakat petani melalui teknologi tepat guna, dan 4) pengajuan kepada pemerintah daerah untuk menjadikan wilayahnya menjadi icon kawasan organik.
References
BPS. 2018. Kabupaten Jombang dalam Angka. (http://jombangkab.bps.go.id diakses 19 Desember 2019).
Muis, A,.Didik I. dan Jaka Widada. 2013. Pengaruh inokulasi mikoriza arbuscular terhadap pertumbuhan dan kedelai (Glicine max.(L)Merlli) pada berbagai interval penyiraman
Quilambo,O.A. 2003. The vesicular – arbuscularmycorrhizal symbiosis. African Journal of Biotechnology.Vol.2(12) pp. 539 – 546. December 2003. (http://www.academicjournals.org/AJB. Diakses 12 April 2019)
Wiryadiputra,S., Surip Mawardi, dkk. 1999. Pengendalian nematode parasit berwawasan lingkungan pada perkebunan kopi. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Vol.15.No.1 Februari 1999
Susanti, A., Mazidatul Faizah, dan Muh. Lutfi S.K. 2018. Penekanan penyakit karat daun pada kedelai akibat Phakopsora pachyrhizi Syd. menggunakan mikoriza indigenous pada tanah litosol. Agroradix Vol. 2 No.1 Desember (2018)
Malik, Maulana. 2016. Pengaruh Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskular dan Pupuk Kandang dengan Berbagai Dosis Terhadap Pertumbuhandan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Pada Ultisol. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Yusuf,Sabilu. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Kedelai pada Lahan Ultisol Yang Diaplikasi Azotobacter sp., Mikoriza dan Kompos.Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makasar
Susanti, A., Rohmat Hidayat, dan Hari Prasetjono. 2018. Implementasi Mikoriza sebagai Sarana Pengetahuan Konservasi Mandiri Lahan Marginal di Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Agroradix Vol. 1 No.2 (2018): 9 – 17.