EFEKTIVITAS PENERAPAN BERMAIN BALOK ATRIBUT UNTUK MENSTIMULASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
Keywords:
Bermain Balok Atribut, Motorik HalusAbstract
Penguasaan kemampuan motorik halus tidak hanya datang dari lembar kerja anak, melainkan anakanak mengalami perkembangan melalui pengalaman langsung dengan kegiatan-kegiatan nyata yang
didukung dengan permainan dalam bentuk permainan konkret sehingga anak bisa bereksplorasi dengan
media pembelajaran tersebut. Salah satu strategi untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak
ialah dengan bermain balok atribut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan bermain
balok atribut terhadap motorik halus anak kelompok B. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif
dengan rancangan penelitian eksperimen semu Nonequivalent Control Grup Design. Penelitian dilakukan di
TK Al Uswah dan TK Hidayatun Najah Tuban dengan kelompok kontrol yang berjumlah 45 anak dan
kelompok eksperimen berjumlah 45 anak. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi dan
dokumentasi menggunakan pedoman observasi kemampuan motorik halus. Sedangkan analisis data
menggunakan One Way Anova dengan bantuan SPSS 21.00. Menurut hasil uji One Way Anova jika sig
<0,05 maka dinyatakan diterima dan jika sig >0,05 dinyatakan ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bermain balok atribut efektif dalam menstimulasi kemampuan motorik halus, hal ini terbukti dari hasil uji
One Way Anova yang menunjukkan nilai Fhitung = 4,406 dengan tingkat signifikansi (sig) 0,039 yang lebih
kecil dari 0,05 Karena hipotesis menyatakan <0,05 maka dinyatakan diterima. Penerapan bermain balok
atribut dapat menstimulasi kemampuan motorik halus dalam hal menyusun menara dengan balok, menyusun
bentuk dari kepingan balok, memasukkan balok ke dalam lubang sesuai bentuk, serta meniru bentuk geometri
menggunakan balok. Selanjutnya disarankan kepada lembaga PAUD untuk menerapkan kegiatan bermain
balok atribut sebagai salah satu alternatif untuk menstimulus kemampuan motorik halus anak
References
Decaprio, R. 2013. Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik. Jakarta: Diva Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanakkanak. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
Dodge, D.T. dan Colker, L.J. 2000. The Creative Curriculum for Early Childhood Third Edition. Washington DC: Teaching Strategies Inc.
Eliyawati, C. 2005. Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Gargiulo, R.M dan Kilgo, J.L. 2011. An Introduction To Young Children With Special Needs, Birth Through Age 8. USA: Wadsworth.
Hartinah, S. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama. Hurlock, E.B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Izzaty, R.E. 2005. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK. Jakarta: Depdiknas.
Pollman, M.J. 2010. Blocks and Beyond Strengthening Early Math and Science Skills Through Spatial Learning. USA: Paul H Brookes Publising Co.
Runtukahu, T. dan Kandou, S. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudono, A. 1992. Sumber Belajar dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Y.N. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Sujiono, Y.N dan Sujiono, B. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.
Suyanto, S. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Tedjasaputra, M.S. 1994. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Depdikbud.
Wening. 2012. Bunda Sekolah Pertamaku. Solo: Tinta Medina