VALIDITAS PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LEVEL SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP
Keywords:
Validitas, LKS, Level Scaffolding, komunikasi matematisAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan rancangan lembar kegiatan siswa (LKS) dan validitas pengembangan LKS berbasis level scaffolding untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan yang di reduksi menjadi 3-D. Pengembangan LKS mengikuti tahapan model pengembangan Thiagarajan dan merujuk pada level scaffolding yang dikembangkan oleh Anghileri serta indikator komunikasi matematis meliputi: Written, Drawing, and Mathematical Ekspresion. Untuk menilai kualitas LKS berbasis level scaffolding yang dikembangkan digunakan kriteria Nieveen, yaitu memenuhi validitas, praktikabilitas, dan efektivitas.Namun karena keterbatasan di masa pandemi COVID-19 hanya dilakukan uji validitas. LKS yang dikembangkan dapat digunakan oleh siswa kelas VII SMP. Untuk menguji validitas LKS berbasis level scaffolding digunakan instrumen lembar validasi yang sudah diuji kevalidannya. LKS diuji validitasnya oleh 3 orang validator. Aspek yang dinilai berupa kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafisan. Jenis data penilaian tersebut dianalisis secara deskriptif dengan kriteria skala Likert. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa LKS berbasis level scaffolding dinilai valid dengan perolehan nilai rataan 89,5% pada setiap indikator
References
menciptakan metode pembelajaran yang menarik & m enyenangkan (editan ke 7). Yogyakarta: Diva Press.
[3] Mudlofir, Ali. 2011. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
[4] Ernawati, A. 2017. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Multiple Intelligences Pada Pokok Bahasan Substansi Genetika Kelas Xii Ipa Sma Negeri 16 Makassar. Diterbitkan Journal.uin-alauddin.ac.id.Makasar: Skripsi Sarjana Pendidikan. [5] Nieveen, N. 1999. “Prototype to reach product quality. Dalam Van den Akker, J., Approaches and tools in educational and training (hlm.126-135). Dordrecht: Kluwer Academic Publisher. [6] BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/ MTs. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan. [7] Anghileri, Julia. 2006. Scaffolding Practices That Enhance Mathematics Learning. Journal of Mathematics Teacher Education, 9, 33–52.
[8] Prayitno, S., Suwarsono, & Siswono, T. Y. 2013. Identifikasi Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang pada Tiap-Tiap Jenjangnya. Konferensi Nasional Pendidikan Matematika V. Universitas Negeri Malang Tanggal 27-30 Juni 2013
[9] Kadir. 2008. Kemampuan Komunikasi Matematik dan Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika pp. 339-350. UNY: Yogyakarta. [10] Thiagarajan., S. et al. 1974. Instructional Development For Training Teachers Of Exceptional Children : A Source Book. Minnesota : University Of Minnesota.