UJI KORELASI FAKTOR SOSIAL PETANI DENGAN TINGKAT IMPLEMENTASI PHT TANAMAN PADI
STUDI KASUS DI DUSUN SUMBERWINONG DESA BANJARDOWO,KECAMATAN JOMBANG
Keywords:
Faktor Sosial Petani, Hama, PHT, Tanaman PadiAbstract
Upaya petani dalam meningkatkan produktivitas padi tidak terlepas dari kendala teknis yang selalu dihadapi, salah satunya yaitu gangguan serangan hama tanaman padi. Petani masih menerapkan pengendalian secara konvensional yang bergantung pada penggunaan pestisida dan tidak terjadwal, bertolak belakang dengan konsep PHT dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi faktor sosial yang meliputi usia, pendidikan, dan rentang waktu usaha tani dengan tingkat implementasi PHT tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di dusun Sumberwinong Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang, dan Laboratorium Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah pada bulan Februari – Mei 2021. Populasi pada penelitian ini adalah penduduk di Dusun Sumberwinong, yang berprofesi petani sebanyak 154 orang, dan sampel yang di ambil 20 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling berdasarkan luas lahan yang dimiliki petani ≥ 2 hektar. Data diperoleh melalui alat bantu kuisioner dan di analisis menggunakan metode analisis deskriptif serta uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang nyata antara usia yang produktif, tingkat pendidikan SMP dan SMA, dan rentang waktu usaha tani yang berpengalaman ≥ 20 tahun terhadap tingkat implementasi Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) di dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo Kecamatan Jombang.
References
[2] Manueke, J., Assa, H. B., & Pelealu, A. E. (2017). Hama-Hama Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Di Kelurahan Makalonsow Kecamatan Tondano Timur Kabupaten Minahasa. Eugenia, 23(3), 120–127.
[3] Diratmaja,A. dan Zakiah. (2015). Konsep Dasar dan Penerapan PHT Padi Sawah di Tingkat Petani. Agros 17(1).2015
[4] Sari, N., Anna, F., & Tjitropranoto, P. (2016). Tingkat Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Sayuran di Kenagarian Kota Tinggi Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Penyuluhan, 12(1), 15–30.
[5] Susanti, A., Hidayat, R., & Prasetjono, H. (2018). Implementasi Mikoriza sebagai Sarana Pengetahuan Konservasi Mandiri Lahan Marginal di Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Jurnal Agroradix, 1(2), 9–17.
[6] Susanti, A., Siti Nur Qomariyah, & Rohmat Hidayat. (2020) Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelatihan Pemanfaatan Mikoriza Untuk Pupuk Agens Hayati dan Peluang Agribisnis pada Lahan Marjinal Di Kabupaten Jombang. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masayarakat, 5(1) (2020), 200-205.
[7] Untung, K. (2006). Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu (edisi kedua). Gadjah Mada University Press Yogyakarta.
[8] Susanti, A. (2018). Manajemen Tanaman Perkebunan Menuju Komoditi Sehat (Zulfika (ed.); 1st ed.). Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
[9] Indiati, S. W., & Marwoto, M. (2017). Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Pada Tanaman Kedelai. Buletin Palawija, 15(2), 87. https://doi.org/10.21082/bulpa.v15n2.2017.p87-100
[10] Sudaramawan, H. P. A. (2011). Korelasi Antara Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Petani Dengan Tingkat Penerapan Teknologi Budidaya Padi Organik Di Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. In UNS - Skripsi.
[11] Sa’adah, L. (2017). Analisis Data IBM SPSS STATISTICS 24. Fakultas Ekonomi Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang.
[12] Sugiyono. (2016). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
[13] Maris, P. (2013). Korelasi Antara Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Dengan Tingkat Adopsi Teknologi PHT Pasca SLPHT Padi Di Desa Metuk Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Skripsi.
[14] Husnain,A. Kasno, dan S.Rochayati. (2016). Pengelolaan Hara dan Teknologi Pemupukan Mendukung Swasembada Pangan di Indonesia. Jurnal Sumberdaya Lahan,10(1),Juli 2016;25 - 36
[15] Irianto, S. G. (2018). Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan Organisme Penganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim (OPT-DPI). Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
[16] Adawiyah, C. R., Sumardjo, & Mulyani, E. S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran Komunikasi Kelompok Jagung, Dan Kedelai Di Jawa Timur. Jurnal Agro Ekonomi, 35(2), 151–170.
[17] Fadhilah, M. ., Eddy, B. ., & Gayatri, S. (2018). Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Penerapan Sistem Agribisnis terhadap Produksi pada Petani Padi di Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 2(1), 39–49.
[18] Haque, M. H. K., & Mirza Mobashwerul. (2016). Determinants of Rice Farmer’s Adoption of Integrated Pest Management Practices in Bangladesh. Journal of Experimental Agricultur International, 14(14), 1–6.
[19] Prastia, D.H., Hariyanto, E. B. (2016). Pengaruh Pengetahuan Petani Kentang terhadap Pertanian Berkelanjutan di desa Kepakisan Kecamatan Batur. Edu Geography, 4(3).
[20] Untung, K. (2000). Pelembagaan Konsep Pengendalian Hama Terpadu di Indonesia. In Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia (Vol. 6, Issue 1, pp. 1–8). https://doi.org/10.22146/jpti.12392