PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMA 9 PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGWAGE 02 KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Keywords:
Model Pembelajaran Experiential LearningAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Karangwage ini disebabkan kurangnya pemahaman konsep dari siswa meskipun guru sudah menerangkan materi pelajaran. Hal ini dikarenakan guru hanya menggunakan satu metode pembelajaran, ceramah, dan menggunakan model pembelajaran yang tidak sesuai. Oleh karena itu, penelitimenggunakan model experiential learning, yaitu proses pembelajaran yang menggunakan pengalaman belajar. Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah hasil belajar siswa, aktivitas guru dan aktivitas siswa kelas IV SDN Karangwage 02 pada pembelajaran pemanfaatan kekayaan alam di Indonesia tema 9 subtema 2 selama penerapan model experiential learning”.Tujuan penelitian ini adalah untukmendeskripsikan hasil belajar siswa, aktivitas guru dan aktivitas siswa kelas IV SDN Karangwage selama penerapan model experiential learning.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto, dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Karangwage. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa meningkat pada siklus I sebesar 42% (12 siswa) daridata nilai prasiklus dan meningkat pada siklus II sebesar 89% (25 siswa). Aktivitas guru belum berhasil pada siklus I karena belum memenuhi kriteria ketuntasan, pada siklus II guru sudahberhasil karena sudah melebihi 75%. Aktivitas siswa siklus I belum berhasil karena belum memenuhi kriteria ketuntasan, pada siklus II aktivitassiswa sudah berhasil karena sudah melebihi 75%. Kesimpulan penelitian adalah model experiential learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas guru, dan aktivitas siswa. saran yang dapat diberikan adalah guru dapat menggunakan model experiential learning untuk materi pemanfaatan kekayaan alam di lndonesia tema 9 subtema 2.
References
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyani, I. 2000. Peran Experiential Learning dalam Motivasi Belajar BIPA, Jurnal: Universitas Pendidikan Indonesia.
Djiwandono,I.P. 2015. Experiential Learning dalam Kurikulum 2013. Malang: Universitas Ma-Chung. Diakses dari (https://www.academia.edu/4303484/EXPERIENTIAL_LEARNING_DALAM_KURIKULUM_2013_Patrisius_Djiwandono. Diakses tanggal 14 Maret 2021)
Fathurrohman, Muhammad. 2017. Model-model pembelajaran inovatif. Jogjakarta: Arr-Ruzz Media.
Hakim, L. dkk. 2009. Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima.
Kardi, S. & Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya : University press.
Madya, S. 2009. Teori dan Praktik Penelitin Tindakan. Bandung : Alfabeta.
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Munif, I.R.S. & Mosik. 2009. Penerapan Metode Experiential Learning pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar,Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Diakses dari (http://journal.unnes.ac.id. Pada tanggal 14 Maret 2021).
Novak, J.D. & Bob D.G. 1984. Learning How To Learn, London Cambridge University Press.
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya
Suginto, Dwi. 2010. Belajar dan Pembelajaran di SD I ,Tuban: Universitas PGRI Ronggolawe