EFEK PEMBERIAN CAIRAN RUMEN SAPI TERHADAP MASSA KOMPOS LIMBAH KERTAS DAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA
Keywords:
Massa Kompos, Cairan Rumen Sapi, Limbah Organik Rumah Tangga, Kertas BekasAbstract
Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup yang modern dapat meningkatkan jumlah limbah. Peningkatan jumlah limbah tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan untuk TPA. Jumlah limbah padat (sampah) merupakan salah satu permasalahan limbah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pengelolaan sampah saat ini masih banyak menggunakan pola kumpul-angkut-buang sehingga limbah menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Limbah organik rumah tangga dan kertas bekas memiliki kontribusi yang besar terhadap meningkatnya jumlah sampah di TPA. Limbah rumah tangga mengandung kadar air, karbohidrat, protein dan lemak yang tinggi sehingga mudah mengalami proses pembusukan. Sementara kertas bekas mengandung sekitar 85% selulosa, 8% hemiselulosa, 5% lignin dan sisanya berupa senyawa abu. Kandungan bahan organik yang terdapat dalam limbah organik rumah tangga dan kertas bekas dapat didekomposisi dengan bantuan mikroba selulolitik untuk mengurangi jumlahnya. Bakteri selulolitik merupakan salah satu kelompok bakteri penting yang terdapat dalam cairan rumen sapi. Penelitian ini menggunakan cairan rumen sapi dengan konsentrasi 0%, 20%, 30% dan 50% untuk mendegradasi campuran limbah organik rumah tangga dan kertas bekas dengan perbandingan 1:1 untuk menurunkan massa kompos. Proses pengomposan dilakukan secara anaerobik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cairan rumen sapi dalam berbagai konsentrasi tidak berpengaruh terhadap masa kompos yang dihasilkan. Hal ini didukung dengan hasil analisis statistic, dimana nilai sig (0,693)>α (0,05). Akan tetapi massa kompos pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan pada kelompok perlakuan yang lain.
References
Ayuningtyas, A. 2008. Eksplorasi Enzim Selulase dari Isolat Bakteri Asal Rumen Sapi. Skripsi pada Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.
Choiriah, Suci. 2006. Inokulasi Mikroba Selulolitik untuk Mempercepat Proses Pengom-posan Sampah Pasar dan pengaruh Kompos terhadap Produksi dan Usa-hatani Sayuran. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Damanhuri, E., dan Padmi, T.2008. Pengelolaan Sampah. Bandung: Tehnik Ling-kungan, ITB.
Hermawan., dan Yulis Aswar. 2014. Konversi Limbah Kertas Menjadi Etanol Menggunakan Kombinasi Enzim Selulose dan Selulobiase melalui Sakarifi-kasi dan Fermentasi Serentak. (Online), http://www.lontar.ui.ac.id. Diakses tanggal 20 April 2015.
Kunty, Novi Gamayanti., Ambar Pertiwiningrum., Lies Mira Yusiati.2012. Pengaruh Penggunaan Limbah Cairan Rumen dan Lumpur Gambut sebagai Starter da-lam Proses Fermentasi Metanogenik. Buletin Peternakan. Vol 36 (1): 32-39.
Latifah. 2012. Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Bahan Pupuk Cair untuk Pertum-buhan Tanaman Bayam Merah (Alternanthera ficoides). Lentra Bio Vol. 1 No.3: 139-144.
Narayana, T.2009. Municipal Solid Waste Management in India: From Waste Disposal to Recovery of Resources. Journal of Waste Management. Vol 29: 1163-1166.
Oktiawan, Wiharyanto., Anik Sarminingsih., Purwono., dan Mahfud Afandi. 2015. Strategi Produksi Pupuk Organik Cair Komersial dari Limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Semarang. Jurnal Presipitasi Vol. 12 No. 2: 89-94.
Sari, Tuti Indah., maryadi., Muhammad Haviz. 2012. Pembuatan Bioetanol dari Koran Bekas dengan Hidrolisis Asam Encer (Studi Pengaruh Konsentrasi, Waktu dan Temperatur Hidrolisis). Prosiding SNTK TOPI. 98-104.
Sundari, E., Sari,E. dan Rinaldo, R.N. 2012. Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta. Palembang.
Sundayanti, Rahayu., Rr Eko Susetyarini., dan Lud Waluyo. 2016. Studi pemanfaatan Cairan Rumen Sapi Potong sebagai Bioaktivator terhadap Kualitas Kompos Enceng Gondok (Eichornia Crasipes L.). Prosiding Seminar Nasional II: 927 – 936.