SOSIALISASI ISLAMISASI IKLAN PRODUK BATIK SEBAGAI SARANA MENDUKUNG WISATA SYARIAH DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA

Authors

  • Prasetyo Adi Wisnu Wibowo Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Wakit Wakit Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Mibtadin Mibtadin Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Pengabdian ini dilakukan sebagai sarana melengkapi kampung Laweyan sebagai kampong wisata yang menyimpan berbagai khazanah peninggalan budaya Jawa masa lampau. Produk batik perlu dipasarkan dengan lebih baik. Islam, budaya, dan tenologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat laweyan sendiri. Akan tetapi pemanfaatan iklan untuk promosi sudah banyak ditinggalkan khususnya oleh masyarakat di Laweyan. Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan harus dilakukan dari berbagai segi, misalnya ekonomi, cagar budaya, sejarah, kesenian, maupun agama. Produk batik bisa diiklankan sesuai dengan karakteristik masyarakat Laweyan  saat ini yang mayoritas beragama Islam.

Hasil yang dicapai yaitu masyarakat Laweyan dalam memasarkan produk batik menggunakan cara-cara Islami. Laweyan dihias dengan nuansa Islami dalam rangka memasarkan produk batik dan digunakan juga untuk menarik wisatawan berkunjung ke Laweyan. Berbagai bangunan, gapura, rumah di setiap gang kampoeng batik dibuat nuansa Islami, manekin atau boneka untuk memajang kain juga diberi mukena yang menandakan citra seorang Muslim. Pengabdian kepada masyarakat oleh tim pengabdi ini diharapkan masyarakat Laweyan bisa mengikuti trend pemasaran produk batik. Apabila sebelumnya pemasaran produk batik diperkaya dengan pernah-pernik hiasan budaya Jawa, akan tetapi ternyata nuansa kampoeng batik yang Islami bisa menambah daya tarik wisatawan baik asing maupun domestic dalam rangka menyongsong pasar wisata syariah.

References

[1] Jati WR. 2016. Memaknai Kelas Menengah Muslim sebagai Agen Perubahan Sosial Politik Indonesia. Jurnal Al-Tahrir, Vol. 16, No. 1, p. 133-151.
[2] Hasan N. 2006. Laskar Jihad, Islam, Militancy, and the Quest for Identity in Post-New Order Indonesia. New York. Cornell University.
[3] Haryanto A. 2012. Budaya Populer di Indonesia: Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru. Yogyakarta. Jalasutra.
[4] Istiani AN. 2015. Konstruksi Makna Hijab Fashion Bagi Moslem Fashion Blogger. Jurnal Kajian Komunikasi, Vol. 3, No. 1, p. 48-55.
[5] ‘Ailah MW. 2019. Pemahaman Konsep Halal dan Halal Awareness dalam Perilaku Konsumen Muslim BreadTalk di Surabaya (Tesis). Surabaya. UIN Sunan Ampel Surabaya.
[6] Abrori H, Andri D & Ermulyadi. 2017. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Keputihan Patologis Siswa SMAN 1 Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Unnes Journal of Public Health, Vol. 6, No. 1, p. 24-34.
[7] Albar MK. 2016 Psikoanalisis Trend Hijab Syar’i. Jurnal Yin Yang, Vol. 11, No. 1, p. 61-75.
[8] Alberico J & Loisa R. 2019. Retorika Deliberatif Selebgram dalam Memotivasi Audiens Melalui Media Sosial (Konten “Level Up” di Akun Instagram Benakribo). Jurnal Koneksi, No. 3, No. 1, p. 236-243.
[9] Alfirahmi & Ekasari R. 2018. Konstruksi Realitas Sosial Perempuan tentang Gender dalam Pembentukan Karakteristik Anak terhadap Pemahaman Gender. Jurnal Mediakom, Vol. 2, No. 2, p. 250-262.
[10] Alim SA, Mawardi MK & Bafadhal AS. 2018. Pengaruh Persepsi Label Halal dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fesyen Muslim (Studi pada Pelanggan Produk Zoya Muslim di Kota Malang. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 62, No. 1, p. 127-134.
[11] Amna A. 2019. Hijrah Artis sebagai Komodifikasi Agama. Jurnal Refleksi Sosiologi, Vol. 13, No. 2, p. 331-350.
[12] Asnidar A. 2018. Analisis Wacana Kritis Iklan Operator Seluler. Jurnal Konfiks, Vol. 5, No. 1, p. 22-27.
[13] Baudrillard JP. 2011. Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta. Kreasi Wacana.
[14] Darojatun R. 2018. Tren Produk Halal, Gaya Hidup Syar’I dan Kesalehan Simbolik: Studi Tentang Muslim Kelas Menengah. Jurnal Wardah, Vol. 19, No. 2, p. 135-157.
[15] Fajriani SW & Sugandi YS. 2019. Hijrah Islam Millenial Berdasarkan Paradigma Berorientasi Identitas. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol. 3, No. 2, p. 77-88.
[16] Faridah HD. 2019. Sertifikasi Halal di Indonesia: Sejarah, Perkembangan, dan Implementasi. Journal of Halal Product and Research, Vol. 2, No. 2, p. 68-78.
[17] Hendrikus DW. 2011. Retorika: Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi. Kanisius. Yogyakarta.
[18] Heryanto A. 2012. Budaya Populer di Indonesia: Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru. Yogyakarta. Jalasutra.
[19] Sokowati ME. 2016. Wacana Seks “Jalan Tengah” Ala Majalah HAI (Analisis Wacana Kritis Seksualitas Remaja Laki-Laki dalam Artikel dan Rubrik Seksualitas Majalah Hai Tahun 1995-2004). Jurnal Channel, Vol. 4, No. 1, p. 19-34.

Additional Files

Published

2021-10-04

How to Cite

Adi Wisnu Wibowo, P., Wakit, W., & Mibtadin, M. (2021). SOSIALISASI ISLAMISASI IKLAN PRODUK BATIK SEBAGAI SARANA MENDUKUNG WISATA SYARIAH DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SURAKARTA. Prosiding SNasPPM, 6(1), 840–845. Retrieved from http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/898