PELATIHAN PEMBUATAN PREPARAT ANATOMI TUMBUHAN BAGI CALON GURU BIOLOGI DALAM MENDUKUNG KETERAMPILAN ABAD 21
Keywords:
preparat; anatomi tumbuhan; praktikum, media pembelajaran biologi, calon guru biologiAbstract
Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan calon guru biologi dalam pembuatan preparat anatomi tumbuhan dalam mendukung keterampilan abad 21. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Sosialisi, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pembuatan preparat anatomi tumbuhan dan media pembelajaran biologi, metode yang digunakan ceramah. 2) Praktek, yang bertujuan untuk memberikan keterampilam tentang pembuatan preparat anatomi tumbuhan sebagai media pembelajaran biologi, metode yang digunakan demontrasi dan praktek. Hasil pelatihan berupa preparat anatomi tumbuhan dengan kualitas bagus dan jelas sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran biologi. Selanjut pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan berdasarkan data respon peserta peningkatannya sangat signifikan. Kesimpulan dari kegiatan pelatihan pembuatan preparat anatomi tumbuhan bagi calon guru biologi memberikan konstribusi pada peserta dalam mendukung keterampilan abad 21 dalam hal:1) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan media pembelajaran. 2) Membantu pengadaan media pembelajaran biologi yang murah, efisien, dan efektif.
References
[2] S. N. Vijaya Kumari and S. P. Naik, “Effect of Reflective Teaching Training and Teaching Aptitude on Teaching Skills among Elementary Teacher Trainees.,” J. Educ. Psychol., vol. 9, no. 3, pp. 11–23, 2016.
[3] I. G. Mertha, A. Al Idrus, S. Bahri, P. Sedijani, and D. A. C. Rasmi, “Pelatihan Pembuatan Preparat Squash Ujung akar untuk Pengamatan Mikroskop pada Guru-Guru Biologi Di Kota Mataram,” J. Pendidik. dan Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 4, 2019.
[4] B. FEYZİOĞLU, “An investigation of the relationship between science process skills with efficient laboratory use and science achievement in chemistry education,” J. Turkish Sci. Educ., vol. 6, no. 3, pp. 114–132, 2009.
[5] I. A. Muna, “Optimalisasi fungsi laboratorium IPA melalui kegiatan praktikum pada prodi PGMI jurusan tarbiyah STAIN Ponorogo,” Optim. Fungsi Lab. IPA, vol. 10, no. 1, pp. 110–131, 2016.
[6] U. Yelianti, A. Hamidah, and T. Sukmono, “Pembuatan Spesimen Hewan dan Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran di SMP Sekota Jambi,” J. Pengabdi. pada Masy., vol. 31, no. 4, pp. 36–43, 2016.
[7] I. P. Artayasa, M. Muhlis, G. Hadiprayitno, I. W. Merta, and K. Karnan, “Pengembangan Tes Keterampilan Proses Sains Untuk Pembinaan Olimpiade Sains Di SMPN 20 Mataram,” J. Pengabdi. Magister Pendidik. IPA, vol. 2, no. 2, 2019.
[8] S. Windyariani, Pembelajaran Berbasis Konteks Dan Kreativitas:(Strategi Untuk Membelajarkan Sains Di Abad 21). Deepublish, 2019.
[9] K. Munandar, “Pengenalan Laboratorium IPA-Biologi Sekolah,” 2017.
[10] P. Agustina, A. Saputra, T. R. N. Rohmah, E. L. Zulfa, D. I. S. Pratiwi, and W. R. Alvyah, “Studi Pelaksanaan Praktikum Biologi Di SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019,” in Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-V, 2020, p. 285.
[11] S. Samiyarsih, J. Juwarno, M. Abbas, and W. Herawati, “Penerapan Teknologi Mikroteknik: Upaya Penyediaan Model Pembelajaran Preparat Anatomi Tumbuhan Di SMA Negeri 1 Purwokerto.,” Prosiding, vol. 9, no. 1, 2020.
[12] S. N. N. Ahmad, “Pengembangan media preparat jaringan tumbuhan menggunakan pewarna alternatif dari filtrat daun pacar (Lawsonia inermis),” BioEdu, vol. 2, no. 1, pp. 56–58, 2013.
[13] U. M. I. I. BM, “Pengembangan Media Awetan Basah Cacing Endoparasit dan LKS untuk Pembelajaran Biologi Kelas X,” BioEdu, vol. 3, no. 3, 2014.
[14] S. Samiyarsih, “Pelatihan Pembuatan Preparat Mikroskopis Tumbuhan Sebagai Sarana Peningkatan Program Pembelajaran Siswa SMP Negeri 1 Purwokerto,” Prosiding, vol. 8, no. 1, 2019.
[15] A. Arsyad, “Media pembelajaran.” Jakarta: PT Raja grafindo persada, 2011.
[16] C. Kusmana and A. Hikmat, “Keanekaragaman hayati flora di Indonesia,” J. Pengelolaan Sumberd. Alam dan Lingkung. (Journal Nat. Resour. Environ. Manag., vol. 5, no. 2, p. 187, 2015.
[17] I. W. Redhana, “Mengembangkan keterampilan abad ke-21 dalam pembelajaran Kimia,” J. Inov. Pendidik. Kim., vol. 13, no. 1, 2019.
[18] F. J. King and L. Goodson, “MS, dan Rohani, F., 2010, Higher Order Thinking Skills,” Assess. dan Eval. Educ. Serv. Progr.
[19] C. L. Chiam, H. Hong, F. Ning, and W. Y. Tay, “Creative and critical thinking in Singapore schools,” 2014.
[20] W.-Y. Hwang, N.-S. Chen, J.-J. Dung, and Y.-L. Yang, “Multiple representation skills and creativity effects on mathematical problem solving using a multimedia whiteboard system,” J. Educ. Technol. Soc., vol. 10, no. 2, pp. 191–212, 2007.
[21] H. Park, The effects of divergent production activities with math* inquiry and think aloud of students with math difficulty. Texas A&M University, 2004.
[22] J. B. N. Nakin, “Creativity and divergent thinking in geometry education,” Disertasi Pada Univ. South Africa.[Online]. Tersedia http//etd. unisa. ac. za/ETD-db/theses/available/etd-04292005-151805/unrestricted/00thesis. pdf.[7 Januari 2008], 2003.
[23] L. M. Greenstein, Assessing 21st century skills: A guide to evaluating mastery and authentic learning. Corwin Press, 2012.
[24] N. Y. Rustaman, “Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter,” in Prosiding Seminar Biologi, 2011, vol. 8, no. 1.
