ANALISIS SISTEM DAN BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN FITOREMEDIASI TANAMAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes)

Studi Kasus Pabrik Tahu Cikuda

Authors

  • Marshal Amperrmeo Sihaloho Universitas Padjadjaran
  • Chay Asdak Universitas Padjadjaran
  • Boy Macklin Pareira P. Universitas Padjadjaran

Keywords:

Sistem, Biaya, Limbah Cair, Industri Tahu, Fitoremediasi, Eceng Gondok

Abstract

Limbah cair hasil industri tahu mengandung Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) yang cukup tinggi. Jika limbah cair dibuang begitu saja akan menimbulkan masalah lingkungan yang kompleks. Salah satu alternatif solusi yang dinilai efektif untuk mengatasi permasalahan ini adalah fitoremediasi tanaman eceng gondok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sistem pengolahan limbah cair industri tahu menggunakan fitoremediasi tanaman eceng gondok serta mengetahui perbandingan biaya pengolahan limbah cair industri tahu menggunakan fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok jika dibandingkan dengan metode konvensional (biofilter aerob-anaerob). Jenis penelitian ini adalah eksperimen-komparatif yang terdiri dari dua proses, yakni fitoremediasi dan komparasi data. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sumber Daya Air, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran untuk fitoremediasi sedangkan untuk pengujian hasil penelitian, masing-masing sampel diuji di Laboratorium Ekologi Pulik Universitas Padjadjaran Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari hingga Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eceng gondok dapat menurunkan kadar TSS, BOD, dan COD secara umum di atas 80%. Selain dari segi efektivitas, dari segi biaya, pengolahan limbah cair industri tahu dengan metode fitoremediasi lebih efektif daripada metode konvensional (biofilter aerob-anaerob). Hal ini dibuktikan dengan nilai Eco-Efficiency Ratio (EER) metode konvensional sebesar 78,48% dan metode fitoremediasi sebesar 87,03%.

References

[1] Agtriani, N. N., & Prabawani, B. (2020). Analisis Proses Produksi pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Tahu di Kelurahan Jomblang Berbasis Eko-Efisiensi (Studi Pada UKM Tahu Harapan Tenang Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 9(2).
[2] Ahmad, H., & Adiningsih, R. (2019). Efektivitas Metode Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Eceng Gondok dan Kangkung Air Dalam Menurunkan Kadar BOD dan TSS pada Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Farmasetis, 8(2), 31–38.
[3] Andika, A., & Kurniawan, N. L. G. E. S. P. S. (2017). Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Biaya Pengolahan Limbah Pabrik (Studi Penerapan Akuntansi Lingkungan pada PT Indo Citra Jaya Samudra Jembrana). E-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 8(2), 10–19.
[4] Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
[5] BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah) Jawa Barat. 2015. Laporan Akhir Pekerjaan: Pekerjaan Mapping dan Pendampingan Program Produksi Bersih pada Industri Binaan.
[6] Haerun, R., Mallongi, A., & Natsir, M. F. (2018). Efisiensi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Biofilter Sistem Upflow dengan Penambahan Efektif Mikroorganisme 4. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2), 1–11.
[7] Haryono, Bambang dan Dina Kurniati. 2013. Kedelai. Jakarta: PT Trisula Adisakti.
[8] Hufron. 2013. Limbah Pabrik Bisa Didaur Ulang. Bandung: CV Alfarisi Putra.
[9] Joe, Wulan. 2011. 101++ Keajaiban Khasiat Kedelai. Yogyakarta: CV Andi Offset.
[10] Nirmala, K., Wardani, S., Hastuti, Y. P., & Nurussalam, W. (2016). Penentuan Bobot Kayu Apu Pistia stratiotes L . sebagai Fitoremediator dalam Pendederan Ikan Gurami Oshpronemus goramy Lac. Ukuran 3 cm. Jurnal Akuakultur Indonesia, 15(2), 180–188. https://doi.org/10.19027/jai.15.2.180-188.
[11] Novita, E., Hermawan, A. A. G., & Wahyuningsih, S. (2019). Komparasi Proses Fitoremediasi Limbah Cair Pembuatan Tempe Menggunakan Tiga Jenis Tanaman Air. Jurnal Agroteknologi, 13(01), 16–24.
[12] Ruhmawati, T., Sukandar, D., Karmini, M., & S, T. R. (2017). Penurunan Kadar Total Suspended Solid (TSS) Air Limbah Pabrik Tahu dengan Metode Fitoremediasi. Jurnal Permukiman, 12(1), 25–32.
[13] Sari, et. al. 2012. “Pengukuran Tingkat Eko-Efisiensi Menggunakan Life Cycle Assessment Untuk Menciptakan Sustainable Production di Industri Kecil Menengah Batik.” Jurnal Teknik Industri 14(2):137–44.
[14] Widilestariningtyas, Ony dkk. 2012. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[15] Yuwono, Arief Sabdo dan Yoga Armando. 2016. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Pertanian. Bogor: Seameo Biotrop.
[16] Zumani, D., Suryaman, M., & Dewi, S. M. (2015). Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) untuk Fitoremediasi Kadmium (Cd) pada Air Tercemar. Siliwangi, 1(1), 22–31.

Additional Files

Published

2021-08-28

How to Cite

Sihaloho, M. A., Asdak, C., & Pareira P., B. M. (2021). ANALISIS SISTEM DAN BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN FITOREMEDIASI TANAMAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes): Studi Kasus Pabrik Tahu Cikuda. Prosiding SNasPPM, 6(1), 13–22. Retrieved from http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/784