Komunikasi Jarak Jauh Mahasiswa Perantauan Dengan Orang Tua (Studi Kasus Mahasiswa Perantauan Di Komisariat GMNI UNIROW Tuban)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang komunikasi jarak jauh mahasiswa perantaun dengan orang tua, karena pada dasarnya masing-masing mahasiswa perantauan memiliki cara yang berbeda untuk menyampaikan pesan kepada orang tua selama di kota perantauan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi jarak jauh mahasiswa perantauan dengan orang tua pada Komisariat GMNI UNIROW Tuban. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, dimana penelitian dilakukan untuk memusatkan diri secara intensif pada satu obyek yang dipelajari sebagai studi kasus. Peneliti menggunakan teori model pengungkapan diri (Self Disclousure Theory) yang diperkenalkan oleh Sidney Jourard dan Joseph Luft, dengan menggunakan teori pengungkapan diri, mahasiswa perantauan menggunakan lima dimensi untuk mengungkapkan diri, yaitu : dimensi ukuran dan jumlah, dimensi valensi, dimensi kecermatan dan kejujuran, dimensi tujuan dan maksud, dan dimensi keintiman. Penelitian ini menghasilkan bahwa dalam dimensi ukuran dan jumlah mahasiswa perantauan melakukan komunikasi jarak jauh dengan orang tua dua kali sampai tiga kali dalam seminggu dengan menggunakan handphone melalui aplikasi WhatsApp, dimensi valensi bahwa mahasiswa perantauan mengungkapkan pengalaman positif kepada orang tua daripada pengalaman negatif, dimensi kecermatan dan kejujuran bahwa mahasiswa perantauan berkomunikasi secara jujur dan berbohong demi kebaikan, dimensi tujuan dan maksud bahwa mahasiswa berkomunikasi dengan orang tua untuk memberi kabar, dan pada dimensi keintiman bahwa mahasiswa perantuan cenderung tidak menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi kepada orang tua.