NARASI BATIK SEMANDINGAN MOTIF TAMBAL KANOMAN DI KABUPATEN TUBAN: PERSPEKTIF STRUKTUR MARANDA

Abstract

Setiap daerah tentu memiliki ciri khas pada setiap tradisi yang dimiliki. Tidak hanya tradisi melainkan sebuah hasil karya yang dapat menjadikan identitas budaya pada daerah tersebut, salah satunya batik. Motif merupakan unsur terpenting dalam batik. Dari motif tersebut, dapat diketahui apakah batik memiliki roh atau tidak. Adanya narasi pada Batik Semandingan di Kabupaten Tuban memberikan kesan dan nilai yang tinggi terhadap setiap motifnya. Narasi yang terdapat dalam Batik Semandingan sebagian kisahnya memiliki cerita rakyat yang menginspirasi dan mengandung nilai budaya daerah. Tujuan dalam penelitian ini berupaya untuk mengetahui pokok pembahasan yaitu terem (term) dan fungsi (fungtion) naratif Batik Semandingan Motif Tambal Kanoman di Kabupaten Tuban ala Maranda. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Struktural. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berupa naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisis menggunakan analisis data Maranda yaitu terem (term) dan fungsi (fungtion) dengann memadukan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terem (term) dan fungsi (fungtion) dalam narasi Batik Semandingan motif Tambal Kanoman memiliki dua versi alur cerita yang berbeda. Akan tetapi memiliki kesamaan fungsi yang ditemukan yaitu membahas tentang perjuangan, gotong royong dan kerja keras. Selain itu, unsur kebaikan lebih dominan dalam alur cerita, berupa pandangan hidup bermasyarakat bahwa manusia harus berdampingan, berjuang, dan tolong menolong.