KANDUNGAN NaCl PADA BUNGA GARAM (Fleur De Sel) PADA METODE TUNNEL DI DESA PLIWETAN KABUPATEN TUBAN

Authors

  • mar'atus sholihah universitas PGRI ronggolawe Tuban
  • Marita Ika Joesidawati universitas PGRI ronggolawe tuban

Abstract

ABSTRAK

Produksi garam metode Tunnel terletak di daerah Tuban desa Pliwetan Kabupaten, daerah ini merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan dan perbaikan produksi garam.  Luas wilayah produksi garam di desa Pliwetan 31,4 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km². Bunga garam yang mengalami penguapan yang terus menerus akan menghasilkan garam. Namun kandungan NaCl pada bunga garam akan mempengaruhi kandungan NaCl pada garam. Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan NaCl pada bunga garam dengan metode Tunnel. Metode Penelitian  menggunakan Purposive Sampling, pada 3 (tiga) area tambak garam Tunnel yang memiliki Be 24 sampai Be 28 di bulan Juni 2023 pada jam terbentuknya bunga garam yaitu, 08.00 WIB, 13.00 WIB, 15.00 WIB. Hasil menunjukan rata-rata kandungan NaCl pada area tambak Tunnel 1 (satu) sebesar 54%, tambak Tunnel 2 (dua) 57,7%, tambak Tunnel 3 (tiga) 53,5%, yang berarti masih rendah, karena  menurut SNI 3556:2016 tentang garam konsumsi, dimana kandungan NaCl minimum 94%..

 

Kata Kunci: bunga garam; kandungan NaCl; metode tunnel; baumeter

References

L. LIYENDRA, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang.” Universitas Andalas, 2015.

S. H. Permana, “Kebijakan Pengembangan Produksi Garam Nasional,” J. Ekon. Kebijak. Publik, vol. 2, no. 2, pp. 657–680, 2011.

D. Indraswati, “Pengemasan makanan,” in Forum Ilmiah Kesehatan: Jakarta, 2017.

M. I. Joesidawati and S. Suwarsih, “Pelatihan Produksi Garam Rakyat Dengan Metode Tunnel Bersirip,” J. Ilm. Abdi Mas TPB Unram, vol. 1, no. 2, 2019.

A. Arwiyah, M. Zainuri, and M. Efendy, “Studi kandungan NaCl di dalam air baku dan garam yang dihasilkan serta produktivitas lahan garam menggunakan media meja garam yang berbeda,” J. Kelaut. Indones. J. Mar. Sci. Technol., vol. 8, no. 1, pp. 1–9, 2015.

P. Fontana, D. Pettit, and S. Cristoforetti, “Sodium chloride crystallization from thin liquid sheets, thick layers, and sessile drops in microgravity,” J. Cryst. Growth, vol. 428, pp. 80–85, 2015.

N. SAINZ-LÓPEZ and T. BOSKI, “Is all Fleur de sel the same? Experience from artisanal saltworks in Castro Marim, Portugal,” Bull. Soc. Sea Water Sci. Japan, vol. 73, no. 2, pp. 76–80, 2019.

S. Malika and H. S. Lintang, Makanan dan Minuman yang ditabukan Sedunia. CERDAS INTERAKTIF, 2012.

M. Y. Febrizki and A. Luthfi, “Resilensi Petani Garam Rakyat dalam Mempertahankan Usaha Ekonomi Di Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara,” Solidar. J. Educ. Soc. Cult., vol. 11, no. 1, pp. 12–26, 2022.

Z. A. Abdullah and A. Susandini, “Media Produksi (Geomembrane) Dapat Meningkatkan Kualitas Dan Harga Jual Garam (Study Kasus: Ladang Garam Milik Rakyat Di Wilayah Madura),” Eco-Entrepreneur, vol. 4, no. 1, pp. 21–36, 2018.

Y. U. Hoiriyah, “Peningkatan kualitas produksi garam menggunakan teknologi geomembran,” J. Stud. Manaj. dan Bisnis, vol. 6, no. 2, pp. 71–76, 2019.

R. Oktavian, “Teknologi produksi garam pada lahan tanah di PT,” Garam Kabupaten Sampang. Lap. PKL. Jur. Ilmu Kelautan. Univ. Trunojoyo Madura. Bangkalan, 2013.

B. K. Mu’min, A. G. D. Kartika, and M. Efendy, “Parameter Lingkungan, Kadar Air dan NaCl Bunga Garam (Fleur De Sel),” J. Mar. Res., vol. 10, no. 4, pp. 570–580, 2021.

R. Listanti and M. B. Mustafa, “Pengaruh Jumlah Tunnel Dan Teknik Produksi Terhadap Mutu Garam Rakyat Dengan Teknologi Green House Salt Tunnel,” in Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed, 2021, vol. 10, no. 1.

A. H. NUGROHO, “PENGARUH PEMBUKAAN KATUP ALIRAN PADA PERALATAN PEMBUAT GARAM TERHADAP NILAI BE”.

Downloads

Published

2024-02-11