KEKUASAAN DAN KEKUATAN BAHASA EKSPERENSIAL DALAM PEMENTASAN KESENIAN TRADISIONAL GEMBLAK BAWI KABUPATEN TUBAN
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kekuatan dan kekuasaan bahasa dengan nilai eksperensial dalam pementasan kesenian tradisional Gemblak Bawi dari Kabupaten Tuban. Landasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Norman Fairclough Relasi Bahasa dan Kekuasaan. Nilai eksperensial dibagi menjadi dua macam yaitu, (1) eksperensial kosakata, (2) eksperensial gramatika. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan pendekatan metodologis yakni pendekatan deskriptif kualitatif dan pendekatan teoretis yakni pendekatan etnolinguistik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Studi ini menemukan banyak terdapat nilai eksperensial dalam pementasan kesenian tradisional Gemblak Bawi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai eksperensial kosakata lebih mendominansi daripada nilai eksperensial gramatika. Hal ini dikarenakan dalam pementasan kesenian tradisional Gemblak Bawi banyak ditemukan nilai eksperensial kosakata yang berupa kosakata overwording, dan hubungan makna sinonim, antonim, dan hiponim sesuai dengan teori Norman Fairclough. Dan sedikit ditemukan nilai eksperensial gramatika berupa nominalisasi, kalimat aktif atau pasif, dan kalimat positif atau negatif. Namun, semua data yang diperoleh terdapat hubungan antarbahasa dan kekuasaan. Dimana bahasa kesenian tradisional Gemblak Bawi, memiliki efek peningkatan sosial, menjadi modal linguistik yang penting untuk kekuasaan, dan sebaliknya kekuasaan menopang kekuatan modal linguistik itu sendiri.
References
Arikunto, Suharsimi: 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Alvabeta, cv.
Chaer, A. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Baehaqie, Imam. 2017. Etnolinguistik telaah dan Praktis. Surakarta: cakrawala Media.
Fairclough, N. 2015. Language and Power. London and New York: Routledge Taylor & Francis Gruop.
Fairclough, N. 2003. Bahasa dan Kekuasaan. Diterjemahkan oleh Indah Rohmani dengan judul Bahasa dan Kekuasaan: Relasi Bahasa, Kekuasaan, dan Ideologi. Malang: Penerbitan Boyan.
Fairclough, N. 2015. Language and Power, Relasi Bahasa, Kekuasaan, dan Ideologi. Boyan, penerjemah. Malang: Boyan Publishing.
Fauzan, Umar. 2014. Analisis Wacana Kritis dari Model Fairclough Hingga Mills. acamedia.edu. Diunduh dari https://scholar.google.co.id/scholar.
Sumitri, Ni Wayan, 2019. "Kekuatan dan Kekuasaan (dalam) Bahasa dalam Perspektif Etnolinguistik: Dinamika Tradisi Ritual Etnik Rongga di Manggarai Timur" Denpasar: Universitas Udayana.
Jannah, Noer. "Diskursus Kritis dalam Catatan Najwa Karya Najwa Shihab: Pendekatan Relasi Bahasa dan Kekuasaan Norman Fairclough" Bangkalan: STKIP PGRI Bangkalan.
Wulandari, Diah Ayu, 2020. “Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia". Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Priyanti, Kristina Ayu. “Bentuk Pertunjukan Gemblak Mbawi pada Lakon Timun Mas di Desa Hargoretno Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban" Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Rahmah, Yuliani. 2018. “Metode dan Teknik Penerjemahan Karya Sastra”. Semarang: Universitas Diponegoro.