PERSONAL BRANDING HABIB JA’FAR DALAM CHANNEL YOUTUBE JEDA NULIS (Studi Deskriptif Kualitatif pada Unggahan Kultum Pemuda Tersesat Episode 2)

Abstract

Personal branding sangat menentukan keberhasilan seorang public figure, karena dapat mempengaruhi gambaran yang muncul dibenak masyarakat dari hasil yang mereka amati, baik dari apa yang dibaca ataupun didengar. Personal brand adalah identitas pribadi yang mampu menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut. Media sosial yang saat ini tengah gencar-gencarnya menjadi ajang pembangunan personal branding public figure salah satunya adalah melalui YouTube, sebagaimana yang telah dilakukan Habib Ja’far. Penulis muda dari kalangan Habib ini tengah berselancar di dunia digital dengan fokusnya untuk penyebar luasan agama Islam dengan cinta. Penelitian ini mengupas personal branding yang dilakukan Habib Ja’far melalui akun YouTubenya Jeda Nulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menganalisis unggahan Kultum Pemuda Tersesat episode 2 sebagai unit anlisis pada penelitian ini. Ungahan tersebut dibedah berdasarkan teori the eight laws of personal branding yang dikemukakan oleh Montoya, yang berisi: 1) Spesialisasi, 2) Kepemimpinan, 3) Kepribadian, 4) Perbedaan, 5) Terlihat, 6) Kesatuan, 7) Keteguhan, dan 8) Nama baik. Bersadarkan hasil penelitian ditemukan bahwa personal branding Habib Ja’far memenuhi kedelapan konsep tersebut sehingga menjadikannya memiliki kredibilitas sebagai pendakwah yang mampu berbaur dengan anak muda yang cenderung memiliki keingintahuan tinggi dan menciptakan citra baik bahwa Habib Ja’far adalah sesorang yang tepat menjadi wadah tanya untuk pertanyaan seputar agama yang tidak dapat ditanyakan kepada pendakwah lain.