BERPIKIR ANALOGIS MAHASISWA CALON GURU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA
Kata Kunci:
Berpikir Analogis, Pemecahan Masalah MatematikaAbstrak
Analogi telah banyak digunakan dalam kehidupan nyata. Analogi juga sering digunakan dalam penyelesaian masalah. Oleh karena itu setiap mahasiswa harus belajar bagaimana menggunakan analogi dalam menyelesaikan masalah. Terutama ketika berada dibangku kuliah, analogi sering digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mirip satu sama lain. Begitu juga nanti setelah menjadi guru, guru harus bisa menggunakan soal-soal analogi dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh deskripsi tahapan berpikir analogis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif-eksploratif. Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru. Instrumen bantu menggunakan masalah analogi matematika, yang terdiri dari masalah sumber dan masalah target. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada subjek. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek menyelesaikan masalah analogi matematika. Aktifitas subjek selama kegiatan direkam menggunakan handycam dan perekam suara. Rekaman tersebut ditranskrip dan dikodekan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode Miles & Huberman dimana aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus.
Hasilnya adalah subjek dalam menyelesaikan masalah target mengikuti struktur penyelesaian masalah sumber. Tahapannya adalah:. 1) Encoding, subjek mengidentifikasi informasi-informasi yang terdapat pada masalah sumber dan masalah target, yaitu: informasi yang diketahui, informasi yang ditanyakan, serta informasi tambahan. 2) Inffering, subjek menyimpulkan untuk menggunakan ide-ide matematika yang saling berhubungan, kemudian dirangkai menjadi struktur penyelesaian masalah sumber. 3) Mapping, subjek memetakan ide-ide matematika dan struktur penyelesaian masalah sumber ke masalah target. 4) Applying, subjek menggunakan struktur penyelesaian untuk menyelesaikan masalah target.
Referensi
Depdiknas. (2006). Mata Pelajaran Matematika Sekolah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), Pusat Kurikulum Balitbang, Jakarta
Faisal, Sanafiah. (1990). Penelitian Kualitatif, YA2 , Malang
Irwani. (2013). Proses Berpikir Analogis Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi dalam memecahkan Masalah Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika Universitas Parahiangan Bandung. Vol. 8 Tahun 2013. Hal. MP-78 s.d MP-85.
Marpaung. (1986). Sumbangan Pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika, Pusat Penelitian Pendidikan Matematika/Informatika FPMIPA, IKIP Sanata Darma, Yogyakarta
Reid, David A. (2002). Conjectures and Refutations in Grade 5 Mathematics, Journal for Research in Mathematics Education 2002, 33, (1); 5-29. Published by: National Council of Teachers of Mathematics
Suriasumantri, Jujun. S. (2001). Ilmu dalam Perspektif, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Sternberg, R.J. (2003). Cognitif Psychology. 3TH Edition. Yale University
Sternberg, R.J. (1987). Benyon IQ a Triarchic Theory of Human Intellegence. Cambridge University Press, New York
Sternberg, RJ. (2008). Psikologi Kognitif. Ed. 4. (Terj.: Yudi Santoso), Pustaka Pelajar, Yogyakarta
English, Lyn D. (1999). Developing Mathematical Reasoning in Grades K-12. In Stiff, Lee V Curcio, Frances R (ED). Reasoning by Analogy. Reston: The National Council of Teacher of Mathematics. Inc.
Schwank, Inge. (1999). On Predicative Versus Functional Cognitive Structures. European Reasearch in Mathematics Education I. II. (84-96). Osnabruck: Forschunginstitut fur Mathematik didaktik. http://www.fmd.uni- osnabrueck.de/ebooks/ erme/cerme1-proceedings/cerme1-proceedings.html diakses: 5 Januari 2012.