PROFIL BERPIKIR MEMBUAT KONEKSI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL (SUATU TINJAUAN TEORITIS)
Kata Kunci:
profil berpikir, koneksi matematis, masalah matematika kontekstualAbstrak
Masalah matematika kontekstual adalah soal matematika yang memuat suatu situasi yang dapat men- dorong siswa untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak dapat diselesaikan dengan prosedur atau cara rutin yang sudah ia diketahui. Soal matematika yang diberikan menggunakan berbagai konteks sehingga dapat menghadirkan situasi real bagi siswa. Agar siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut, maka san- gat diperlukan kemampuan siswa untuk dapat mengenali dan menggunakan koneksi matematis, baik kon- eksi matematis secara internal maupun koneksi matematis secara eksternal. Dalam menyelesaikan masalah matematika kontekstual, tentunya banyak ide-ide matematika yang dapat dikoneksikan, sehingga untuk menyelesaikan masalah tersebut sangat dimungkinkan akan terjadi banyak alternatif koneksi matematis yang dapat dibuat. Oleh karena itu tentunya akan dapat diketahui profil berpikir siswa dalam membuat koneksi matematis tersebut.
Referensi
Anggo, Mustamin. 2011. Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual untuk Mening- katkan Kemampuan Metakognisi Siswa. Jurnal. Edumatica Volume 01, Nomor 02, Oktober 2011. ISSN : 2088-2157.
Bell, Frederich H. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Secondary School. Cetakan kedua. Dubuque, IOWA : Wm. C. Brown Company Publishers.
Coxford, A.F. 1995. “The Cace for Connections”, dalam P.A. House (1995), Connecting Mathematics across the Curriculum. Yearbook. Virginia : The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Erlangga. De Lange, J. 1987. Mathematics, insight and meaning. Utrecht : OW & OC.
Depdiknas. 2006. Peraturan-Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N0, 22, 23, dan 24 Tahun 2006. Tentang Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Ja- karta : Depdiknas.
Hudoyo, H. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : IKIP Malang.
Kusuma, Y.S. 2008. Konsep, Pengembangan dan Implementasi Computer-Based Learning dalam Peningkatan Kemampuan High-Order Mathematics Thingking. Pidato Pengukuhan Guru Besar Pendidikan Matematika. Universitas Pendidikan Indonesia. Tanggal 23 Oktober 2008 di Bandung.
Micovich, A.K. and Monroe, E.E. 1994. Making Mathematical Connection Across The Curriculum : Activities to Help Teachers Begin. School Science and Mathematics.
94(7).
Mousley, J. 2004. An Aspect of Mathematical Understanding : The notion of connected knowing. Proceeding of the 28th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Vol 3. Pp 377-384.
NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics, Reston, VA : Arthur.
.2000. Principles and Standards for School Mathematics, Reston, VA : Arthur.
PISA. 2009. Assessment Framework. Key competencies in reading, mathematics and science. OEDO.
Polya, G. 1973. How To Solve It. New Jersey : Princeton University Press.
Ruspiani. 2000. Kemampuan Siswa dalam Melakukan Koneksi Matematika. Tesis. Bandung : Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diter- bitkan.
Santrock, Jhon W. 2010. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia (Penerjemah : Tri Wibowo. B.S.). Jakarta : Kencana.
Siswono, Tatag Y.E. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya : Unesa University Press.
Skemp, Richard D. 1982. The Psychology of Learning Mathematics. New York : Pen- guin Books.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konsultasi keadaan masa kini menuju harapan masa depan). Jakarta : Dirjen Dikti, Depdiknas.
Tristanti, Lia Budi. 2012. Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa dalam Memecahkan Masalah Ditinjau dari Kecenderungan Keperibadian Extrovert dan Introvert. Tesis. Surabaya : Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabay. Tidak diterbitkan.
Zulkardi dan Ratu Ilma. 2006. Mendesain Sendiri Soal Kontekstual Matematika. Pro- siding Kongres Nasional Matematika ke 13 Tahun 2006. Semarang.