MODEL PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTEFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP

Penulis

  • Lailatul Mustafsiroh

Kata Kunci:

penemuan terbimbing,, pendekatan saintefik, penalaran matematis

Abstrak

Tujuan  dari  penulisan  ini  adalah  untuk  mengkaji  model  penemuan  terbimbing dengan pendekatan saintifik dalam peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa SMP. Model penemuan terbimbing adalah salah satu model pembelajaran ak- tif yang terpusat pada siswa dimana siswa berpikir sendiri sehingga dapat “menemukan” prinsip  umum  yang  diinginkan dengan  bimbingan dan  petunjuk- pentunjuk yang telah diberikan oleh guru. Pendekatan saintefik adalah pendekatan ilmiah  yang  tercantum  dalam  kurikulum  pendidikan  2013  yang  memuat  lima langkah yaitu mengamati (observing), menanya (questioning), menalar (associat- ing), mencoba (eksperimenting), dan jejaring (networking). Kemampuan penalaran matematis kemampuan siswa untuk merumuskan kesimpulan atau pernyataan baru berdasarkan pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau di asumsikan  sebelumnya,  yang  ditandai  dengan  indikator-indikator meliputi:    (1) Mengajukan dugaan, (2) Melakukan manipulasi matematika, (3) Menarik kes- impulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, (4) Menarik kesimpulan dari pernyataan,(5) Memeriksa kesahihan suatu argument, (6) Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. Dalam penulisan ini, model penemuan terbimbing dikolaborasikan dengan pendeka- tan saintefik. Model pembelajaran penemuan terbimbing dengan pendekatan saintef- ik memberi kebebasan siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman dan metakognitif serta potensi lainnya. Guru hanya sebagai fasilitator dan motivator un- tuk memacu motivasi, dan tanggung jawab siswa dalam suasana yang me- nyenangkan, sehingga materi pembelajaran akan mudah dipahami oleh siswa secara mandiri dan pembelajarannya menjadi lebih bermakna. Dengan demikian melalui model penemuan terbimbing dengan pendekatan saintefik diharapkan dapat mening- katkan kemampuan penalaran matematis siswa SMP.

Referensi

Barker, Chris. 2009. Cultural Studies; Teori dan Praktik. Bantul: Kreasi Wacana.

Departemen Luar Negeri. 2009. Asean Economic Community Blueprint. Jakarta: Departemen Luar Negeri.

Duija, I Nengah, Jurnal Wacana, Vol. 7, No. 2, Oktober 2005, hl. 111.

Kusnandar. 2009. Guru Profesional; Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Redaksi Sinar Grafika. 2006. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Gurudan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

Ruseffendi, E, T. 1995. Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Terbuka. Salim, Agus, 2006. Bangunan Teori; Metodologi Penelitian Untuk Bidang Sosial, Psikologi, dan Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suriasumantri, Jujun s. 1985. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Jalarta: Sinar Harapan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Diterbitkan

2014-08-04

Cara Mengutip

Mustafsiroh, L. . (2014). MODEL PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTEFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP. Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika, 5(1), 165–182. Diambil dari http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/snmpm/article/view/21